Usai 2 Anggotanya Dorong Pria Tua, 57 Petugas Polisi Ini Undur Diri

6 Juni 2020, 17:00 WIB
AKTIVIS Martin Gugino (75) yang didorong petugas polisi ke tanah hingga membuat kepalanya berdarah, memicu kemarahan di seluruh dunia.* // Daily Star

RINGTIMES BANYUWANGI - Video yang menunjukkan seorang aktivis bernama Martin Gugino (75) yang didorong ke tanah hingga membuat kepalanya berdarah, hal ini memicu kemarahan di seluruh dunia.

Aksi tersebut melibatkan para petugas polisi dan memuat mereka akhirnya diskors.

57 petugas di Tim Tanggap Darurat Departemen Kepolisian Buffalo akhirnya mengundurkan diri untuk mendukung dua polisi yang diskors karena telah mendorong seorang pensiunan ke tanah.

Baca Juga: Indonesia Lama Terapkan Masker Kain, Kini WHO Baru Sarankan Dunia

Para pejabat tersebut telah menangguhkan 2 orang petugas tanpa bayaran dan telah melancarkan investigasi kriminal setelah rekaman Martin Gugino didorong ke tanah oleh mereka.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Daily Star, kepalanya korban terbentur ke tanah, hingga menimbulkan genangan darah.

Dalam penyelidikan tersebut, Asosiasi Kebajikan Polisi Buffalo mengatakan bahwa semua anggota waktu Tanggap Darurat departemen telah mengundurkan diri karena dua aksi dua anggotanya tersebut.

Baca Juga: New Normal Adalah Era Paradigma Baru, UMKM Musti Ubah Cara Pandang

Seperti kami kutip dari artikel berjudul 57 Petugas Polisi Mengundurkan Diri, Usai 2 Anggotanya Dorong Pria Tua hingga Kepalanya Berdarah

Ditekankan bahwa mereka tidak mengundurkan diri dari pasukan itu sendiri, hanya tim Tanggap Darurat saja.

Sementara itu, aktivis Martin kini berada dalam kondisi serius namun kondisinya cukup stabil di Pusat Medis Kabupaten Erie setelah perselisihan itu.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan rekaman itu membuatnya merasa 'sakit' dan ingin mengambil tindakan terhadap para petugas.

Baca Juga: Diganggu Makhluk Astral, Pekerja Migran di India Nekat Gantung Diri

“Saya sakit, rasanya sama dengan yang saya rasakan selama 90 malam terakhir ketika saya melihat korban kematian karena virus corona. Secara fisik saya sakit," ujarnya.

Awal pekan ini, petugas menembakkan peluru karet selama demonstrasi menyebabkan beberapa yang terlibat terluka.

Gerakan Black Lives Matter telah menyebar ke seluruh dunia. Aksi protes itu menuntut anti rasisme setelah adanya kematian George Floyd, warga ras kulit hitam yang meninggal di bawah tahanan polisi kulit pitih di Minneapolis.

Baca Juga: Berjemur Punya 4 Faktor Penting Menurut dr. Reisa Brotoasmoro

Di London, ribuan orang berkumpul di Hyde Park pada hari Rabu, di mana aktor Star Wars John Boyega menyampaikan pidato yang penuh gairah dan emosional tentang diskriminasi rasial.

Kelompok itu kemudian turun ke Downing Street ketika Boris Johnson memberikan pidatonya kepada bangsa.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler