Ratusan Keluarga Kerajaan Terinfeksi Virus, Pangeran Arab Meninggal

9 Juni 2020, 11:53 WIB
Arab Saudi. /PIXABAY/Abdullah_Shakoor/


RINGTIMES BANYUWANGI-  Penyebaran virus di Arab Saudi telah diungkapkan oleh seorang dokter terkemuka Arab Saudi dan konsultan penyakit menular, dr. Nezar Bahabri.

Diketahui bahwa jumlah kasus kritis di Arab Saudi telah mencapai 1.264, kasus ini yang berada di ICU dan harus menggunakan ventilator.

Lonjakan kasus ini, tidak selalu terkait dengan pelonggaran pembatasan serta jam malam yang telah dilakukan secara bertahap. Hal ini telah diungkapkan langsung oleh dr. Nezar.

Baca Juga: Banyak Uang Tiongkok Dihutangi Dunia, Paling Banyak Negara Berkembang

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Ratusan Keluarga Kerajaan Terinfeksi Virus, Pangeran Arab Saudi Diduga Meninggal Karena Covid-19

Perlu diketahui juga, bahwa peningkatan ini tidak disebabkan oleh pembatasan pelonggaran, yang telah dimulai sejak 28 Mei 2020.

Karena di Arab Saudi, diketahui bahwa kebanyakan dari kasus kritis berkembang delapan hingga sepuluh hari setelah terinfeksi.

Diketahui, bahwa beberapa anggota keluarga kerajaan sedang menjalani perawatan, sehari setelah kematian seorang pangeran Arab Saudi yaitu Pangeran Saud Bin Abdullah Bin Faisal Bin Abdulaziz Al Saud.

Baca Juga: Dunia musisi kembali Berduka, Benny Likumahuwa meninggal dunia

Mereka dirawat di rumah sakit dan di vila pribadi mereka setelah kesehatan mereka memburuk akibat virus tersebut.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-Bogor.com dengan judul "Pangeran Arab Saudi Diduga Kuat Meninggal karena Virus Corona, Ratusan Keluarga Kerjaan Terinfeksi"
Informasi ini bersumber dari tenaga medis setempat.

Dalam sebuah video yang disematkan di Middle East Monitor, Bahabri membenarkan bahwa lebih dari 1.200 kasus infeksi Covid-19 kritis sedang dirawat di kerajaan dengan ventilator.

Baca Juga: Teh Sehat, 5 Manfaat Salah Satunya Untuk Dapat Membakar Kalori

“Situasi di Jeddah dan Riyadh sangat memprihatinkan. Kami tidak mengharapkan kasus kritis mencapai angka ini, ”kata Bahabri dalam sebuah klip video.

Bahabri mengklaim, lonjakan kasus bisa disebabkan adanya peningkatan kontak sosial selama perayaan Idul Fitri pada 25 Mei 2020 lalu.

Dia mengatakan, pasien yang dia rawat mengklaim gejala mereka mulai menjelang akhir Ramadhan dan hari-hari pertama Idul Fitri.

Baca Juga: Dikabarkan Menteri Agama Tarik Ucapan Soal Batalkan Haji?, Cek Fakta

Jumlah infeksi coronavirus di negara kaya minyak telah mencapai 100.000, 700 di antaranya meninggal dunia.

Pangeran Saud Bin Abdullah Bin Faisal Bin Abdulaziz Al Saud, diduga meninggal dunia karena Covid-19 pada hari Kamis 2 Juni 2020.

Meskipun penyebab kematian Pangeran Saud Bin Abdullah Bin Faisal Bin Abdulaziz Al Saud belum diungkap, namun dia diduga kuat meninggal dunia karana pandemi virus.

Baca Juga: Banyak Uang Tiongkok Dihutangi Dunia, Paling Banyak Negara Berkembang

The New York Times sebelumnya telah melaporkan bahwa sekitar 150 pangeran telah tertular penyakit ini, termasuk gubernur Riyadh, Faisal Bin Bandar Bin Abdulaziz.

Namun, mantan kepala intelijen Saudi, Turki Al-Faisal, mengatakan jumlah sebenarnya kurang dari 20.( Tim PRMN)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler