Allhamdulilah, Para Ahli AS Akhirnya Klaim Covid-19 Semakin Melemah

9 Juni 2020, 17:40 WIB
ILUSTRASI covid-19 atau virus corona yang bermutasi.* /AFP/

RINGTIMES BANYUWANGI - Para dokter dan ahli mengklaim bahwa tampaknya virus corona semakin melemah dan tidak terlalu menular lagi.

Hal tersebut dikarenakan, lebih sedikitnya pasien yang membutuhkan ventilator untuk membantu mereka bernapas, ketika sedang dirawat di rumah sakit imbas terpapar Covid-19.

Dr. Donald Yealy dari University of Pittsburgh Medical Center, Amerika Serikat mengatakan penyakit Virus Corona (Covid-19) menjadi 'kurang menular'.

Baca Juga: Pilihan Para Pendaki, Mendaki Gunung Merbabu bisa Jadi Pilihan

"Virusnya mungkin berubah. Beberapa pola menunjukkan potensinya berkurang," tutur dr. Donald Yealy, yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Sun.

Saat ini Inggris mencatat lebih dari 40.000 kematian akibat virus corona, sedangkan secara global telah menginjak angka 400.000.

Dr. Yealy mengatakan fasilitasnya di Pittsburgh telah merawat lebih dari 500 pasien Covid-19 sejak Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Inilah Upaya Yunani Bakar Masjid dan Kibarkan Bendera dalam Masjid

Namun dalam beberapa minggu terakhir, lebih sedikit pasien positif corona yang membutuhkan ventilator.

Dia mengatakan kurang dari 4 persen tes dan hanya 0,2 persen pda pasien yang tidak menunjukkan gejala, dinyatakan kembali positif.

Hal tersebut muncul ketika para ahli di Italia baru-baru ini mengatakan bahwa 'virus tidak ada lagi'.

Baca Juga: Dikabarkan Alquran Palsu Terjemahan Surah Al-Maidah Diubah, Cek Fakta

Profesor Alberto Zangrillo, yang merupakan kepala perawatan intensif di Rumah Sakit San Raffaele di Lombardy, Italia, mengatakan pasien memiliki jumlah virus yang jauh lebih kecil dalam sistem mereka dibandingkan dengan mereka yang telah dirawat pada bulan Maret dan April lalu.

"Kami tidak pernah mengatakan bahwa virus telah berubah, kami mengatakan bahwa interaksi antara virus dan tuan rumah telah benar-benar berubah," ujar prof. Zangrillo.

Dia juga menambahkan ini bisa disebabkan oleh karakteristik inang atau virus dan mengatakan bahwa para ahli belum mengidentifikasi ini.

Baca Juga: Ingin Chattingan dengan Do’i di PC? Berikut Cara Pakai WhatsApp Web

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat.com dengan judul Para Ahli AS Klaim Virus Corona Semakin Melemah dan Tak Lagi Terlalu Menular

Studinya ini membandingkan sampel dari pasien di rumah sakit Milan, Italia yang masuk bulan Maret dan Mei.

Direktur laboratorium mikrobiologi dan virologi di San Raffaela, Clementi dan prof. Zangrillo mengatakan penelitiannya menunjukkan bahwa hasilnya tidak ambigu.

"Perbedaan yang sangat signifikan antara viral load pasien yang dirawat di bulan Maret dibandingkan dengan yang dirawat bulan lalu”.

Baca Juga: Kiamat Sudah Dekat!, Inilah Beberapa Tanda yang Perlu Anda Ketahui

Terlepas dari klaim Prof Zangrillo, banyak dokter tetap skeptis dengan temuan tersebut dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan keparahan dan penularan tidak berubah.

Para ahli di Inggris mengatakan penelitian yang melihat perubahan genetik pada virus tidak mendukung teori Prof Zangrillo.

Profesor Martin Hibberd dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine mengatakan tidak ada bukti yang mengarah pada pengurangan keparahan sementara Oscar MacLean dari Pusat Penelitian Virus Universitas Glasgow mengatakan 'cukup tidak masuk akal karena alasan genetik'.

Baca Juga: Inilah Pengakuan Minta Maaf Dorce Gamalama Kepada Gigi dan Mamanya

Di sisi lain, seorang dokter darurat dan profesor kesehatan masyarakat di Univesitas George Washintion, Amerika Serikat, Leana Wan mengatakan bahwa komentar dari Prof Alberto Angrillo memberikan 'harapan palsu'.

"Saran dari dokter Italia berpotensi berbahaya karena memberikan jaminan palsu berdasarkan tidak ada bukti," tuturnya.

Menurutnya apa yang disampaikan oleh prof Alberto Zangrillo tidak memiliki sejumlah bukti ilmiah sehingga masyarakat harus tetap berhati-hati.

Baca Juga: Bandung Barat Sempat Dikarantina, Hasil Swab Test Menunjukkan Negatif

"Tidak ada bukti ilmiah untuk adanya perubahan pada virus corona. Ini adalah penyakit yang sangat menular dan sangat menular. Kita harus berjaga-jaga seperti biasa," ujarnya.( Rahmi Nurfajriani)

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler