Sembilan Bulan Sebelum Wuhan, China Tunjuk Spanyol untuk Temukan Kasus

6 Juli 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi virus corona. /PIXABAY/PIXABAY/ Gerd Altmann

RINGTIMES BANYUWANGI - Selain China, Badan Kesehatan Dunia (WHO) seharusnya turut memasukkan Spanyol ke dalam tempat yang patut diselidiki mengenai awal mula kemunculan Covid-19.

Demikian Wang Guangfa, salah satu penasihat kesehatan pemerintahan Presiden Xi Jinping. Pernyataan Wang tersebut akhirnya mendapatkan dukungan dari koleganya, ketua epidemiologi Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, Zeng Guang.

"Tak penting negara mana yang memulai identifikasi ilmiah ini, asal melibatkan pihak lain dan dilakukan secara adil," ujar dia kepada Global Times via The Telegraph.

Baca Juga: Merinding! Saat Memutar Kembali Video Lama Putrinya, Sang Ayah Lihat Sosok Mengerikan

Sejumlah peneliti di Barcelona menyatakan bahwa mereka mendeteksi kemunculan Covid-19 dalam sampel air limbah di kota tersebut pada Maret 2019 lalu, atau sembilan bulan sebelum kasus corona menyebar di Wuhan, China.

Tim virologi Universitas Barcelona juga telah menguji air limbah sejak pertengahan April 2019, demi mengidentifikasi potensi kemunculan wabah baru.

Akhirnya, tim peneliti memutuskan untuk menguji sampel air limbah dari beberapa bulan sebelumnya.

Genom virus Covid-19 lalu ditemukan pada salah satu sampel air limbah yang diambil pada 12 Maret 2019. Tim juga menemukan lebih banyak genom virus tersebut pada 15 Januari 2020 atau enam pekan sebelum kasus pertama corona terdeteksi di Spanyol.

Berita ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews dengan judul Negaranya Bakal Diobok-obok WHO, China Tunjuk Spanyol yang Temukan Kasus 9 Bulan Sebelum Wuhan

Namun, banyak ahli yang meragukan temuan tim virologi Universitas Barcelona itu. Para ahli independen menganggap temuan itu cacat dan bertentangan dengan bukti kuat selama ini yang menyatakan bahwa virus Covid-19 pertama kali muncul di China sekitar Desember 2019.

"Penjelasan yang paling masuk akal adalah sampel (air limbah itu) telah terkontaminasi atau tercampur," kata Profesor Francois Balloux, Direktur UCL Genetics Institute di London, Inggris, seperti dilansir The Telegraph.

Asal mula kemunculan virus Covid-19 memang masih diperdebatkan. China, selama ini, dituding tidak transparan terkait awal mula virus itu terdeteksi dan menyebar di negaranya.

Sebab, selama ini pemerintah China tidak pernah melakukan penyelidikan menyeluruh terkait awal mula kemunculan virus serupa SARS tersebut.

Baca Juga: Segera Hapus!, Waspada 21 Aplikasi ini Berpotensi Curi Data Anda

Pemerintahan Presiden Xi Jinping selama ini meyakini kasus virus corona pertama kali terdeteksi di pasar tradisional di Kota Wuhan, yang menjual binatang liar untuk dikonsumsi

Tanpa melakukan penyelidikan lebih lanjut, China mengklaim bahwa virus itu diyakini bersumber dari daging binatang liar yang kerap dikonsumsi seperti kelelawar.

Baru-baru ini, WHO pun berencana mengirim tim ke China pekan depan untuk mengidentifikasi sumber kemunculan virus corona yang kini telah menginfeksi lebih dari 11 juta orang di seluruh dunia itu.***(Dicky Aditya/Galamedia)

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler