Ketimbang ke Rumah Sakit, Penderita Covid-19 di Bangladesh Pilih Mati di Rumah

13 Juli 2020, 12:15 WIB
Ilustrasi Rumah Sakit.* /PIXABAY/

RINGTIMES BANYUWANGI-  Tenaga medis seluruh dunia tengah berjibaku dengan pasien rawat inap akibat Covid-19 yang sudah mewabah di semua negara yang ada.

Mereka berusaha bergerak cepat untuk menyelamatkan pasien yang terinfeksi Virus Corona, agar dapat menyelamatkan pasien. Namun, hal yang berbeda justru terjadi di DhakaBangladesh.

Saat orang-orang di belahan dunia lain berbondong-bondong ke rumah sakit demi bisa sembuh dari Covid-19,  warga Dhaka Bangladesh justru berbeda.

Baca Juga: Tak Percaya Adanya Covid-19, Ahli Teori Konspirasi ini Meninggal Dunia

Mereka malah lebih memilih untuk mati di rumah sendiri, ketimbang pergi ke rumah sakit.

Dikutip dari Channel News Asia, ribuan tempat tidur di rumah sakit Bangladesh, kosong tak terisi pasien meski angka penderita Covid-19 negara itu terus naik.

Bangladesh telah mencatat 180.000 kasus positif Covid-19 dengan rata-rata 3.000 penambahan kasus baru setiap harinya. Jumlah pasien yang meninggal pun telah mencapai 2.275 orang per Jumat, 10 Juli 2020 lalu.

Data itu tak sejalan dengan jumlah pasien di rumah sakit. Di Ibu Kota Dhaka saja, 4.750 `dari 6.305 tempat tidur yang tersedia, ditelantarkan begitu saja lantaran tak ada pasien yang mau dirawat.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di pikiran rakyat dengan judul Fenomena Covid-19 di Bangladesh, Warga Pilih Mati di Rumah Ketimbang ke Rumah Sakit

Pihak Dinas Kesehatan setempat berdalih, kebanyakan pasien enggan ke rumah sakit lantaran cuma menderita gejala ringan.

"Sebagian besar pasien menderita gejala ringan. Layanan telemedicine pun cukup, mungkin itu alasannya banyak tempat tidur di rumah sakit kosong," jelas Kepala Deputi Dinas Kesehatan setempat, Nasima Sultana, dikutip dari AFP.

Namun hal yang berbeda justru disampaikan aktivis HAM untuk kesehatan Bangladesh, Rashid e Mahbub.

"Persepsi negatif sudah terlanjur tercipta, dan membuat banyak pasien lebih memilih di rumah. Cuma sedikit yang mampu mendapat perawatan di rumah sakit swasta.

Baca Juga: Cari Smartphne Punch Hole dengan Budget Minim? Berikut 5 Smartphone Punch Hole Termurah

Seorang wanita yang menderita Covid-19 bersama 7 anggota keluarganya mengungkapkan alasannya tak mau ke rumah sakit.

Bahkan, ketika ibunya kesulitan bernapas hingga ke level yang berbahaya, dia tetap enggan ke rumah sakit atau sekedar menyewa tabung oksigen.

"Kami mendengar dokter dan perawat di rumah sakit ogah mendekati pasien karena takut tertular," ucap wanita itu.***(Agil Hari Santoso/pikiran-rakyat.com)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler