Dinyatakan Sembuh Usai Dirawat Selama 130 Hari, Pasien Covid-19 ini Beri Pesan

20 Juli 2020, 12:15 WIB
ILUSTRASI pasien yang dipasangi ventilator.* /pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI - Dinyatakan sembuh setelah dirawat selama 130 hari, pasien Covid-19 asal Inggris ini sangat bahagia.

Pasien yang bernama Fatima Bridle (35) ini menjadi seorang pasien yang telah dirawat paling lama di Inggris setelah terinfeksi virus corona sepulang dari Maroko.

Karena kondisinya sangat kritis, ia harus menjalani selama 105 hari menggunakan ventilator bahkan ia juga sempat mengalami pneumonia, sepsis, dan sempat koma selama 40 hari.

Baca Juga: 5 Tips Agar Tidak Tertipu saat Belanja Online Lewat Instagram

Suaminya yang seorang mantan prajurit, Tracy (56) itu pun jatuh sakit terlebih dahulu usai berkunjung pada keluarga Fatima di Maroko.

Ketika sampai di apartemen mereka pada Jumat 6 Maret 2020 di Southampton, Inggris, Tracy mengaku benar-benar merasa kelelahan.

Bahkan, ia sampai tertidur selama 24 jam dan ketika terbangun Fatima begitu khawatir akan kondisi Tracy.

Hari kelima Tracy masih belum pulih, namun keesokan harinya Fatima mendadak mengalami sesak napas hebat.

Baca Juga: Hampir Tak Dapat Petunjuk, Polisi Akui Kesulitan Saat Periksa Rekaman CCTV

"Kamis 12 Maret 2020, saya pergi ke toilet. Ketika kembali, dia tiba-tiba tak bisa bergerak dan berkata 'saya tak bisa bernapas'," tutur Tracy dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiran-rakyat.com.

Tubuh Fatima mengalami demam tinggi, bahkan Tracy menyebut tubuhnya sepanas 'korek api yang membara'.

Tracy kemudian menghubungi nomor telepon darurat 999 dan tim medis tiba menggunakan pakaian hazmat dan mengecek darah Fatima.

Setelah dikonfirmasi positif corona, Tracy yang belum tahu bahwa dirinya juga terinfeksi Covid-19 diminta untuk mengisolasi diri di rumah.

Baca Juga: LAGU POP : Lirik Lagu 'Mungkin' oleh Melly Goeslaw

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat.com dengan judul Dirawat Selama 130 Hari karena Positif Corona, Pasien Covid-19 Ungkap Pesan untuk Dokter dan Perawat

Inggris saat itu baru menerapkan lockdown selama 11 hari dan mencatat kasus sebanyak 590 orang.

Fatima diberikan antibiotik, namun tak bereaksi dan dimasukkan ke bangsal perawatan intensif (ICU) pada Rabu 18 Maret 2020.

"Dia koma selama 40 hari dan saya pikir saya akan kehilangannya. Saya berdoa tak putus-putus, tetapi sepanjang April saya begitu kacau," ungkap Tracy.

Akhir bulan Maret 2020, Fatima sudah tak diinfeksi oleh Covid-19, tetapi paru-parunya masih mengalami pneumonia.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Tentang Laut Cina Selatan yang Jadi Rebutan Antar Negara di Asia

Satu setengah bulan kemudian, Fatima mulai bisa bicara dan menelponnya meski kapasitas napasnya baru 10 hingga 20 persen.

"Dokter bilang dia luar biasa dan mengagumkan, tetapi mereka memperingatkan akan ada hambatan di depan. Paru-paru Fatima sempat bocor dan takkan kembali pada kemampuan penuh," tutur Tracy.

Benar saja, Fatima kembali mengalami sepsis yang membunuh sel darah merah.

Namun, akhirnya ia bisa sembuh setelah berbulan-bulan dirawat.

Baca Juga: 15 Macam Kuliner ini Dapat Anda Temukan di Pasar Wit-witan, Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi

Ia mengungkapkan pesan kepada tenaga medis yang merawatnya sepenuh hati hingga bisa sembuh.

"Mereka luar biasa, saya ingin berterima kasih pada tiap dokter dan perawat yang memberikan kesempatan kedua. Saya senang di sini, seperti bermimpi saja," ujar Fatima.

Fatima masih menjalani pemulihan di rumah sakit selama beberapa pekan dan berharap bisa segera pulang bertemu suaminya.***( Mahbub Ridhoo Maulaa / Pikiran Rakyat)

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler