Hadapi Dugaan Perang Terbuka di Laut China Selatan, Indonesia Diminta Siapkan Diri

4 Agustus 2020, 18:41 WIB
Konvoi armada laut Amerika Serikat di Laut China Selatan. (Antara) /Argo/

RINGTIMES BANYUWANGI - Konflik berkepanjangan yang terjadi di Laut China Selatan dapat meletuskan perang terbuka antara dua negara yang berseteru.

Konflik antara Amerika Serikat dan Tiongkok di Laut China Selatan baru-baru ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.

Apabila perang terbuka sampai meletus di wilayah Laut China Selatan, maka akan membuat seluruh negara di kawasan Asia Tenggara akan terdampak konflik, tidak menutup kemungkinan termasuk Indonesia.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Perang Terbuka di Laut China Selatan Bisa Meletus, Indonesia Diminta Siap Siaga dan Perkuat Militer

Baca Juga: Tanpa Dikorek, Berikut Ini Tips Ampuh untuk Keluarkan Kotoran Telinga dengan Cepat

Berdasarkan hal tersebut, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Demokrat, Syarief Hasan, meminta pemerintah Indonesia untuk siap siaga mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi.

Syarief Hasan mengatakan bahwa Indonesia tidak menginginkan terjadinya perang terbuka di Laut China Selatan.

Namun untuk kesiapsiagaan Indonesia menyikapi segala kemungkinan perlu dilakukan, termasuk meningkatkan kesiapsiagaan di Laut Natuna Utara.

"Indonesia tidak menginginkan terjadi adanya perang terbuka di Laut China Selatan karena seluruh negara Asia Tenggara akan merasakan dampaknya, termasuk Indonesia. Sehingga, untuk itu perlu perhatian khusus dalam membangun kekuatan militer untuk meminimalisir bahkan mencegah terjadi perang terbuka," kata Syarief Hasan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 3 Agustus 2020.

Baca Juga: Ternyata Kulit Jeruk Bisa Atasi Masalah Kulit Wajah dan Obat Alami untuk Kolesterol

Konflik Laut China Selatan diakibatkan oleh perseteruan antara dua negara besar yakni Tiongkok dan Amerika SerikatTiongkok yang membuat klaim sepihak terhadap Laut China Selatan berdasarkan nine dash line menyebabkan Amerika Serikat turut ikut campur.

Menurut Syarief Hasan, kondisi ini juga mungkin berpotensi menjadi perang terbuka di Laut China Selatan.

Anggota Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan ini menegaskan agar pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap Natuna Utara.

Menurutnya, militer di Natuna Utara secara khusus dan Indonesia secara umum harus ditingkatkan untuk mempertahankan wilayah Indonesia jika ada gangguan atau melewati atau masuk wilayah Indonesia saat sewaktu-waktu terjadi perang terbuka.

Baca Juga: Inilah Kesalahan Memasak Nasi yang Berisiko Bagi Kesehatan, Tes Ketiga Wajib Dicoba

“Pemerintah perlu memberikan perhatian khusus terhadap Natuna Utara,” paparnya seperti dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara

Dia mengatakan potensi perang terbuka memang semakin terlihat ketika Amerika Serikat mengirim dua kapal induknya, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan ke Laut China Selatan untuk menjalani latihan tempur. Tak cuma dua kapal induk, Angkatan Laut Amerika Serikat juga mengerahkan dua kapal penjelajah dan dua kapal perusak dalam latihan yang digelar pada 23 Juli 2020.

Dia mengatakan China juga melakukan latihan militer dua hari setelah latihan gabungan Amerika Serikat, Australia, dan Jepang selesai digelar. China yang sejak awal membangun pangkalan militer di pulau buatan di Laut China Selatan mengirimkan dua pesawat pembomnya untuk menggertak Amerika Serikat dan Australia di Laut China Selatan.

Syarief Hasan melanjutkan, Indonesia harus membangun kekuatan militer untuk memberikan rasa aman, dan menguatkan pertahanan Indonesia terutama di perbatasan. Meski demikian, ia menilai Indonesia harus mengedepankan diplomasi untuk menghindari potensi terjadi, terutama di Laut China Selatan yang berbatasan dengan Perairan Natuna Utara.

Baca Juga: Inilah Kesalahan Memasak Nasi yang Berisiko Bagi Kesehatan, Tes Ketiga Wajib Dicoba

“Pemerintah harus mengambil pembelajaran diplomasi ala SBY dengan semangat million friends and zero enemy. Akan tetapi, jika memang terpaksa ada perang terbuka, maka Indonesia juga harus memperkuat militernya untuk melindungi wilayah Indonesia dari dampak perang," ujar Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.***(Abdul Muhaemin/Pikiran Rakyat)

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler