Kecelakaan Pesawat Air India Express di Lembah Kerala, 16 Orang Meninggal dan 123 Lainnya Terluka

8 Agustus 2020, 07:00 WIB
Pesawat Air India yang jatuh di lembah Kerala India /Anadolu/

RINGTIMES BANYUWANGI - Setidaknya 16 orang tewas dan 123 lainnya terluka ketika sebuah jet penumpang tergelincir dari landasan pacu setelah mendarat pada saat hujan lebat di Kerala India.

Air India Express yang terbang dari Dubai tersebut membawa kembali warga India yang berada di luar negeri selama masa pandemi.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Al Jazeera, Menteri Penerbangan Sipil mengungkapkan pada Jum'at lalu bahwa pesawat tersebut membawa 190 orang penumpang dan awak pesawat, 10 di antaranya adalah bayi.

Baca Juga: Kasus ‘Santri Calon Teroris’ Denny Siregar, Kini Ditangani Polda Jawa Barat

"Sayangnya, 16 orang meninggal. Saya turut berduka cita bagi kerabat mereka dan berdoa semoga yang terluka segera pulih kembali," Menteri Penerbangan Sipil, Hardeep Singh Puri mengatakan di sebuah akun twitter miliknya.

Abdul Karim, seorang petugas polisi senior Kerala India mengungkapkan bahwa jumlah kematian tersebut sudah termasuk salah satu pilot pesawat India Express. Dia mengatakan, ada 15 orang yang terluka dalam keadaan kritis dan operasi penyelamatan telah berakhir.

 

Menurut Menteri Penerbangan Sipil, badan pesawat patah jadi dua setelah jatuh ke lembah dari ketinggian 30 kaki. Tidak ada api selama mendarat.

Baca Juga: Pertanyakan Hubungan Gisel dengan Wijin, Nikita Mirzani: Kalian Putus?

Tampilan di televisi menunjukkan bahwa ujung pesawat menabrak dinding bata, desangkan bagian tengah pesawat hancur.

Stasiun TV swasta menunjukkan para penumpang, beberapa dari mereka terbaring di atas tandu yang dibawa menuju rumah sakit dan dikelilingi oleh petugas kesehatan yang emnggunakan masker akibat pandemi Covid-19.

Perdana menteri India, Narendra Moli, menyatakan pada akun twitternya bahwa dia terluka akibat kecelakaan pesawat tersebut.

Baca Juga: Gilang Bungkus 'Fetish Kain Jarik', Berhasil Ditangkap Polisi dan Segera Diterbangkan ke Surabaya

Amitabh Kant, yang memimpin komisi perencanaan pemerintah, mengatakan bahwa landasan pacu berada di puncak bukit dengan ngarai yang dalam di kedua sisinya, sehingga sulit untuk mendarat.

"Insiden tersebut terjadi karena hujan lebat dan pandangan yang kabur. Hal ini membuatnya hancur," ungkapnya pada stasiun berita NDTV.

Tabrakan pada Jum'at tersebut adalah kecelakaan pesawat penumpang yang terparah di negara tersebut sejak 2010, ketika pesawat Air India Express, juga dari Dubai, melampaui landasan pacu dan meluncur menuruni bukit saat mendarat di kota Mangalore di India selatan, menewaskan 158 orang.***

 

 

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler