Terkenal Suka Main Perempuan, Berani Kritik Raja Thailand Terancam 15 Tahun Penjara

17 Oktober 2020, 11:02 WIB
Raja Thailand Vajiralongkorn /CBC

RINGTIMES BANYUWANGI – Bukan rahasia lagi, sudah sejak lama sosok Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, dikenal suka main perempuan.

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn yang dinobatkan sebagai Raja Thailand sejak tahun 2016 itu sudah beberapa kali terlibat skandal dengan sejumlah wanita.

Warga Thailand yang sudah mengetahui tabiat buruk pemimpin negaranya yakni raja yang suka main perempuan, rupanya mereka tak bisa berbuat apa-apa.

Hal itu memang sudah menjadi aturan bahwa bagi siapa saja yang berani mengkritik anggota kerajaan pun dilarang keras.

Dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari Zonajakarta.com dari Independent.co.uk, Thailand memang memiliki undang-undang yang melarang keras siapapun menghina anggota keluarga Kerajaan Thailand.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Zonajakarta.com dengan judul Raja Thailand Terkenal Suka Main Perempuan, Rakyat yang Berani Mengkritik Terancam Penjara 15 Tahun

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Dalam bagian 112 hukum pidana Thailand, menyebutkan bahwa siapapun yang mencemarkan nama baik, menghina, atau mengancam Raja, Ratu, pewaris atau Bupati, dapat terancam hukuman penjara 3-15 tahun.

Selama ini sosok Raja Thailand memang kerap mengundang kritik dari dunia.

Salah satunya karena berbagai skandal yang dilakukannya yang sebagian besar melibatkan perempuan.

Raja Maha Vajiralongkorn diketahui melanggar aturan negaranya sendiri dengan memiliki 4 orang istri, padahal Thailand tidak memperbolehkan poligami.

Kelompok hak asasi manusia telah memprotes, tetapi perdana menteri berpendapat bahwa undang-undang itu diperlukan untuk melindungi keluarga kerajaan.

Baca Juga: 7 Manfaat Belimbing Wuluh, Mampu Obati Diabetes, Sakit Gigi, hingga Wasir

Maha Vajiralongkorn pertama kali menikah dengan Soamsawali, yang merupakan keponakan dari ibunya sendiri pada tahun 1977 dan bercerai pada tahun 1991.

Ia kemudian menikah dengan istri keduanya, Sujarinee Vivacharawongse yang berprofesi sebagai seorang artis.

Sayang, rumah tangganya hanya berlangsung selama 2 tahun dan bercerai tahun 1996.

Srirasmi Suwadee merupakan istri ketiga sang Raja Thailand.

Pernikahan keduanya berlangsung cukup lama, yakni dari tahun 2001 hingga 2014.

Baca Juga: Cara Daftar BLT UMKM Rp2,4 Juta Tahap 2, Berikut Syarat dan Lembaga Pendaftaran

Namun karena dianggap memalukan anggota kerajaan Thailand karena skandal korupsi yang dilakukan keluarganya, gelar permaisuri Srirasmi akhirnya dicabut.

Raja kemudian menikahi bodyguardnya sendiri, Suthida, pada Mei 2019.

Pernikahan ini sempat mengejutkan publik karena dilakukan beberapa hari sebelum pengangkatan resminya sebagai Raja Thailand.

Dua bulan kemudian, Raja mengangkat Sineenat Wongvajirapakdi sebagai selirnya.

Keputusan ini menjadi perbincangan lantaran Raja melakukan praktek poligami yang dilarang di Thailand.

Baca Juga: 8 Manfaat Buah Ciplukan, Bantu Atasi Asam Urat hingga Turunkan Kolesterol

Namun tak lama gelar selir Sineenat dicabut karena dianggap ingin merebut posisi Suthida sebagai permaisuri.

Sosok Raja Thailand juga sempat mencuri perhatian dunia setelah melakukan 'isolasi mandiri' bersama 20 selirnya di sebuah hotel di Jerman saat pandemi virus corona merebak di negaranya.

Menurut laporan Times of London, pihak hotel mengaku mendapatkan 'izin khusus' sehingga memperbolehkan sang Raja Thailand menginap meski banyak hotel tak diizinkan beroperasi karena virus Corona.

Sudah muak dengan kepemimpinan monarki di negaranya, masyarakat Thailand akhirnya menggelar demo menuntut reformasi.

Ribuan pengunjuk rasa yang dipimpin mahasiswa di Thailand dilaporkan telah berdemo di ibu kota Bangkok pada Jumat 17 Oktober 2020.

Baca Juga: Mengapa UU Cipta Kerja Tidak Menciptakan Lapangan Kerja tapi Memperkuat Oligarki

Meski diguyur hujan, para pengunjuk rasa tetap semangat menyerukan perubahan di negara itu, menuntut pengunduran diri perdana menteri Prayuth Chan-ocha, amandemen konstitusi Thailand, dan reformasi monarki negara.***(Hani Afifah/Zona Jakarta)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler