PLA Palagan Selatan segera mengirim pasukan udara dan laut untuk memberi peringatan dan mengusirnya, kata Kolonel Tian Junli.
Menurutnya, kapal perang AS itu datang ke Laut Natuna Utara setelah China mengumumkan akan mengirim kapal induk Shandong untuk latihan.
AS dianggap telah melakukan pelanggaran fatal, meskipun Laut Natuna Utara masih menjadi sengketa antara China dan negara-negara ASEAN.
Baca Juga: Jangan Kecolongan, Ini 8 Tanda-tanda Suami Selingkuh, Salah Satunya Sibuk dengan Ponsel
China mengklaim Negeri Paman Sam telah mengganggu kedamaian dan stabilitas Laut Natuna Utara.
Tian meminta semua komandan pasukan PLA untuk selalu waspada dan terus beruapa menjaga keamanan serta kedaulatan nasional.
Militer China mencatat AS telah melakukan tindakan serupa sebanyak sembilan kali sepanjang tahun 2020.
Baca Juga: Turunkan Gula Darah dan Cegah Komplikasi Diabetes, Cukup Konsumsi Jahe
Angka ini dianggap menjadi yang terbanyak dalam lima tahun terakhir.
Konflik Laut Natuna Utara memang masih terus menjadi sorotan di Asia Tenggara.