Pemerintahan Trump Dituding Lakukan Korupsi 10 Juta Vaksin Covid-19, Ini Faktanya

- 17 Januari 2021, 21:00 WIB
Pemerintahan Trump dituding lakukan korupsi 10 juta vaksin Covid-19.*
Pemerintahan Trump dituding lakukan korupsi 10 juta vaksin Covid-19.* /unsplash/Steven Cornfield/

Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Alex Azar mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintah akan melepaskan jutaan dosis yang telah disimpannya sebagai cadangan untuk suntikan penguat untuk membantu memacu peluncuran dosis pertama yang lambat kepada mereka yang paling membutuhkan vaksin.

Menanggapi kebijakan tersebut, masyarakat dan juga beberapa gubernur yang kecewa meramaikan sosial media Twitter yang mengungkapkan kekecawaannya akibat tidak adanya ketersediaan vaksin di beberapa daerah.

Masyarakat menyayangkan kebijakan dan janji yang diberiakan oleh pemerintah mengenai vaksin Covid-19 yang menyangkut nyawa manusia.

Atas kejadian ini, masyarakat merasa bahwa sebagian warga negara dibohongi dan pemerintah telah melakukan pembohongan nasional dan korupsi akibat janji-janji yang juga tidak ditepati.

“Tadi malam saya menerima berita yang mengganggu, dikonfirmasi kepada saya secara langsung oleh Jenderal (Gustave) Perna dari Operasi Kecepatan Warp: negara bagian tidak akan menerima peningkatan pengiriman vaksin dari timbunan nasional minggu depan, karena tidak ada cadangan dosis federal,” Oregon Gubernur Kate Brown mengatakan di Twitter.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam Mempengaruhi Tubuh Anda

Baca Juga: China Janji Sumbangkan 500 Ribu Vaksin Covid-19 ke Filipina untuk Pemulihan Pasca Pandemi

"Ini adalah penipuan dalam skala nasional," tambah Brown, menuntut penjelasan dari pemerintahan yang keluar.

Sebelumnya, salah satu media di AS melaporkan bahwa pada hari Jumat pemerintah Amerika Serikat sedang kehabisan cadangan vaksinnya pada akhir Desember dan mereka tidak memiliki cadangan dosis yang tersisa yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari laman metro.us pada 17 Januari 2021.***

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Metro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah