Biden Setujui 1,9 Triliun Dollar Sebagai Bantuan Keluarga Terdampak Pandemi

- 22 Januari 2021, 19:15 WIB
Biden berikan kebijakan baru dan menghapus kebijakan lama saat Pemerintahan Trump yang ditandatanganinya pada hari ini, Jumat 22 Januari 2021.*
Biden berikan kebijakan baru dan menghapus kebijakan lama saat Pemerintahan Trump yang ditandatanganinya pada hari ini, Jumat 22 Januari 2021.* /Instagram @joebiden/

RINGTIMES BANYUWANGI – Satu hari setelah setelah resmi dilantik menjadi Presiden AS, Biden akhirnya menandatangani dua perintah eksekutif untuk percepat upaya pemeriksaan stimulus pandemi kepada masyarakat, khususnya keluarga yang membutuhkan akibat virus Corona pada Jumat, 22 Januari 2021.

Stimulus ini dimaksudkan untuk meningkatkan bantuan makanan untuk keluarga khususnya anak-anak yang terdampak pandemi.

Sebelumnya, Biden telah mengusulkan paet stimulus senilai $ 1,9 Triliun dalam dua perintah eksekutif tersebut.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021

Baca Juga: Jelang Pelantikan Biden, Trump Masih Tak Terima Dirinya Bakal Hengkang Usai Digulingkan

Biden menetapkan kebijakan tersebut dengan harapan untuk meringankan beban rakyat terdampak saat UU tersebut dinegosiasikan di Kongres.

Menjabat sebagai Presiden AS sejak 20 Januari lalu, kebijakan ini menjadi salah satu fokus kerja di awal masa pemerintahannya untuk memerangi dampak pandemi.

Sebelumnya, sekitar 29 juta rakyat terdampak tidak mendapatkan cukup asupan nutrisi dan makanan akibat pandemi. Wanita, minoritas, dan pekerja layanan yang berpengahsilan rendah terdampak tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Secara tidak proporsioanl, mereka dan pekerja kulit hitam juga Hispanik menghadapi tingkat pengangguran yang lebih tinggi dibandingkan mereka berkulit putih ketika pemerintahan sebelumnya.

Brian Deese, direktur Dewa Ekonomi Nasional AS menyatakan jika pihaknya tengah berada di situasi ekonomi yang genting.

Baca Juga: Joe Biden Dilantik Sebagai Presiden AS ke-46, Begini Reaksi Para Pemimpin di Dunia

Dia juga mengatakan bahwa tindakan Biden bukan pengganti bantuan legislative yang komperhersif, “tetapi kebijakan tersebut akan memberikan garis hidup yang penting bagi jutaan keluarga di AS,” saat memberikan tanggapan mengenai keputusn Biden yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari laman reuters.com pada 22 Januari 2021.

Dalam perintah eksekutifnya tersebut, Biden dalam urutan pertama meminta Departemen Keuangan untuk mempertimbangkan dan mengambil langkah tepat untuk meningkatkan stimulus sehingga dapat berjalan lancar.

Biden berharap paket stimulus yang diberikan pemerintah terhadap masyarakat terdampak bisa lebih cepat dan mudah diakses dengan membuat alat online untuk menklaim pembayaran sehingga pengiriman paket lebih cepat dan tepat.

Selain itu, Biden juga berupaya untuk meningkatkan akses makanan sebagai sumber nutrisi bagi jutaan anak-anak di AS yang tidak dapat makan dengan penuh nutrisi karena semua sekolah ditutup akibat pandemi.

Baca Juga: Terlilit Segunung Hutang, China Percaya Bangkit di Bawah Kemenangan Biden Tahun ini

Sebelumnya, anak-anak kurang beruntung ini mendapatkan nutrisi dari makanan yang didapatkan dri sekolah sebagai sumber nutrisi harian mereka.

Melihat hal ini, Biden meminta Departemen Pertanian (USDA) untuk mempertimbangkan kembali untuk membuat kebijakan baru yang nantinya akan membantu anak-anak kurang beruntung sehingga bisa mendapatkan nutrisi penuh meskipun tidak di sekolah.

Kebijakan keduanya dalam hal ini, Biden akan memulihkan daya tawar kolektif dan perlindungan pekerja dengan mencabut tiga kebijakan dalam pemerintahan Trump sebelumnya.

Biden mempromosikan upah bagi pekerja kolektif dengan minimum $ 15 Dollar per jam, yang sebelmnya hanya $ 7,25 Dollar per jam sejak tahun 2009 lalu.

Biden meminta untuk menghapus kebijakan Trump yang memungkinkan agen federal untuk melindungi pekerja dan menekan risiko pekerja dipecat.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah