Warga AS Bandingkan Kinerja Obama dengan Trump yang Dinilai Terburuk Sepanjang Sejarah

- 13 Februari 2021, 16:10 WIB
Donald Trump dinobatkan sebagai Presiden AS terburuk sepanjang sejarah.*
Donald Trump dinobatkan sebagai Presiden AS terburuk sepanjang sejarah.* /US Embassy and Consulates in Indonesia/

Dari 46 persen warga AS yang menyembutkan Trump sebagai presiden terbutuk, terdapat 24 persen lainnya menyatakan jika Obama adalah presiden terburuk bagi mereka.

Sementara mantan presiden Richard Nixon yang meninggalkan jabatannya dengan tercela setelah skandal Watergate  disebut sebagai yang terburuk oleh lima persen responden.

Baca Juga: Mulai Kariernya Sebagai Penari Telanjang, ini Pengakuan Bintang Porno AS Selingkuhan Trump

Selanjutnya, seluruh responden dalam survey tersebut juga dimintai pendapat terkait siapa yang mereka anggap sebagai presiden terbaik dalam sejarah, dan pada posisi inilah hasilnya yang lebih mendekati.

Dari jumlah total seluruh responden yang tidak lain adalah warga AS, Obama menduduki puncak tertinggi dengan 18 persen suara. Selanjutnya diikuti oleh 17 persen warga AS yang memilih Abraham Lincoln sebagai presiden terbaik dalam sejarah AS.

Posisi ketiga dari hasil survey yang dilakukan itu menyatakan jika Trump menduduki posisi ketiga sebagai presiden terbaik sepanjang sejarah dengan totoal suara 13 persen. Diikuti oleh posisi keempat ditempati oleh Franklin D Roosevelt  yang menjadi presiden terbaik sepanjang sejarah AS.

Seperti yang pernah diterbitkan sebelumnya dalam Pikiranrakyat.com dengan judul Survei: Hampir Setengah Warga AS Sebut Donald Trump Sebagai Presiden Terburuk dalam Sejarah, Obama Terbaik

Baca Juga: Ungkap Skandal Seks dengan Donald Trump, Stormy Daniels: Aku Membenci Diriku Sendiri

Lebih lanjut lagi, sekitar 41 persen dari peserta yang terlibat dalam survey sangat menyetujui pemakzulan Trump oleh DPR AS, sementara 35 persen suara lainnya sangat menentang proses tersebut.

Sekitar 47 persen responden percaya bahwa Senat AS harus memilih untuk menghukum Trump atas pemberontakan, akan tetapi 42 persen orang lainnya memilih untuk menentang kebijakan tersebut.

Halaman:

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah