China Semakin Terkepung, Negara Barat Mengirimkan Banyak Kapal Perang ke Laut Natuna Utara

- 24 Februari 2021, 12:04 WIB
Kapal US Navy di Laut Natuna Utara.
Kapal US Navy di Laut Natuna Utara. /Twitter @USnavy/

RINGTIMES BANYUWANGI – Laut Natuna yang diklaim sepihak oleh China dan disengkatan masih terus menjadi perhatian dunia internasional hingga kini.

Tidak hanya Amerika Serikat saja yang menentang klaim China di perairan laut Natuna yang kaya akan sumber daya alam itu.

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiran-rakyat.com melalui SCMP, negara-negara Barat seperti Prancis, Inggris hingga Kanada mengirim kapal angkatan laut ke Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Hidden Gems di Pulau Jawa yang Menarik untuk Dikunjungi

Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly mengatakana pada awal Februari 2021 lalu, bahwa pihaknya telah mengirimkan kapal selam penyerang ke perairan itu.

Seorang pejabat pertahanan Inggris juga menyampaikan bahwa ada sekelompok serang kapal induk utama Inggris yang siap untuk memasuki jalur air.

Sementara itu, ada satu kapal perang Angkatan Laut Kanada yang berlayar di dekat Laut Natuna Utara dengan melewati Selat Taiwan dalam perjalanannya untuk bergabung dengan latihan di dekatnya dengan angkatan laut Australia, Jepang dan AS pada Januari lalu.

Baca Juga: China Lakukan ‘Ancaman’ Perang ke Taiwan, Kirim Jet Tempur di Laut Natuna Utara

Sebenarnya negara-negara Barat itu tidak mengklain kedaulatan atas laut seluas 3,5 juta kilometer persegi itu.

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyat.com dengan judul China Terkepung, Negara Barat Ramai-ramai Kirim Kapal Perang ke Laut Natuna Utara

Ia terletak lebih dari satu benua dari perairan teritorial mereka sendiri.

Akan tetapi mereka justru ingin mendukung Amerika Serikat dalam melawan ekspansi sepihak oleh China, yang telah berselisih dengan bekas jajahan Eropa seperti Malaysia, Indonesia hingga Singapura.

Angkatan laut Prancis menyampaikan bahwa pada Kamis, 18 Februari 2021 kemarin, sebuah kapal serbu amfibi Tonnere dan fregat Surcouf telah meninggalkan pelabuhan asal di Toulon.

Mereka akan melanjutkan perjalanan ke kawasan Pasifik dalam misi tiga bulan.

Baca Juga: Bangun Markas Militer di Laut Natuna Utara, Tanda China Bersiap?

Sebagaimana dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiranrakyat.com, Kapten Arnaud Tranchant selaku komandan di kapal amfibi Tonnerre mengatakan angkatan laut Prancis akan 'bekerja untuk memperkuat' kemitraan Prancis dengan AS, Jepang, India dan Australia.

Negara Barat lainnya seperti Inggris dan Jerman juga diperkirakan akan mengerahkan kapal perang ke daerah tersebut dalam apa yang semakin tampak seperti dorongan Barat yang bersatu terhadap ambisi maritim China.

Keterlibatan kekuatan Eropa yang meningkat dalam geopolitik regional konsisten dengan prioritas strategis pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang telah menggarisbawahi komitmennya untuk bekerja dengan sekutu dan mitra berdasarkan pada hukum internasional.

China mengklaim hampir seluruh Laut Natuna Utara dengan alasan historis yang disebut nine dash line atau sembilan garis putus-putus.

Klaim teritorial China di Laut Natuna Utara dan upayanya untuk masuk ke Samudera Hindia dianggap telah menantang sistem berbasis aturan hukum internasional (UNCLOS).*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiranrakyat.com)

 

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x