Muslim dan Kristen di Mosul Kompak Curhat ke Paus Fransiskus Atas Kebrutalan ISIS  

- 12 Maret 2021, 13:50 WIB
Paus Fransiskus saat berada di Kota Mosul, Irak.
Paus Fransiskus saat berada di Kota Mosul, Irak. /Instagram.com/@franciscus

"Hari ini, bagaimanapun, kami menegaskan kembali keyakinan kami bahwa persaudaraan lebih langgeng daripada pembunuhan antar saudara, bahwa harapan lebih kuat daripada kebencian, bahwa perdamaian lebih kuat daripada perang," tuturnya.

Baca Juga: Erdogan Undang Paus Francis, untuk Resmikan Hagia Sophia Jadi Masjid Jumat Besok

Kota Tua Mosul adalah rumah bagi gereja dan masjid kuno yang dihancurkan pada 2017 selama pertempuran berdarah oleh pasukan Irak dan koalisi militer internasional untuk mengusir ISIS.

Korupsi dan pertikaian di antara politisi Irak masih memperlambat upaya untuk membangun kembali Mosul dan sebagian besar kota tetap menjadi reruntuhan.

Paus yang berusia 84 tahun itu berjalan melewati reruntuhan rumah dan gereja ke alun-alun yang dulunya merupakan pusat kota tua yang berkembang pesat. Kota utara Mosul diduduki oleh ISIS dari 2014 hingga 2017.

Merujuk langsung ke ISIS, Paus Fransiskus  mengatakan bahwa harapan tidak akan pernah bisa dibungkam oleh darah yang tumpah oleh mereka yang menyesatkan nama Tuhan untuk mengejar jalan kehancuran.

Kemudian, ia membaca doa yang mengulangi salah satu tema utama perjalanannya, bahwa selalu merupakan kesalahan untuk membenci, membunuh, atau berperang atas nama Tuhan.

Baca Juga: Hagia Sophia Diubah Kembali Jadi Masjid, Paus Fransiskus Merasa Tertekan

Komunitas Kristen Irak, merupakan salah satu yang tertua di dunia dan sangat terpukul oleh konflik selama bertahun-tahun.

Namun, jumlahnya menurun menjadi sekitar 300.000 dari sekitar 1,5 juta sebelum invasi Amerika Serikat pada 2003 dan kekerasan militan Islam yang brutal yang menyusulnya, seperti Pikiran-Rakyat.com kutip dari Antara.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah