Asal Mula Covid-19 Diungkap Mantan Direktur CDC AS, Ia Percaya Bukan dari Kelelawar

- 27 Maret 2021, 13:35 WIB
Ilustrasi Mantan Direktur CDC Amerika Serikat percaya jika asal mula Covid-19 bukan dari kelelawar
Ilustrasi Mantan Direktur CDC Amerika Serikat percaya jika asal mula Covid-19 bukan dari kelelawar /Pixabay /Syaibatul Hamdi

RINGTIMES BANYUWANGI – Asal mula virus corona penyebab pandemi Covid-19 masih menimbulkan perdebatan di antara kalangan ahli di dunia.

Sudah menjadi rahasia umum, awal mula keberadaan Covid-19 disebut berasal dari daging kelelawar, yang dijual di pasar hewan Wuhan, China.

Tak lantas percaya dengan asal mula virus ini, banyak orang menyusun konspirasi tersendiri dan tak sedikit yang memercayainya.

Pasalnya, hingga kini para ilmuwan di dunia memang belum bisa menemukan bukti pasti terkait asal muasal Covid-19.

Baca Juga: Moeldoko Tak Hadiri Konferensi Pers, Kubu AHY: Kelihatannya Dana Makin Menipis

Baca Juga: 11 Makanan Ampuh untuk Mengobati Penyakit Maag, Mudah Ditemukan dan Enak Rasanya

Sehingga menimbulkan berbagai spekulasi yang berkembang, dan memicu banyak perdebatan hingga sekarang.

Terbaru, mantan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) Robert Redfield pada Jumat, 26 Maret 2021 waktu setempat mengatakan bahwa dirinya yakin virus corona berasal dan "lolos" dari laboratorium Wuhan di China.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat.com dengan judul Tak Percaya Berasal dari Kelelawar, Mantan Kepala CDC AS Ungkap Kemunculan Pertama Covid-19

"Saya berpandangan bahwa saya masih berpikir kemungkinan besar penyebab patologi ini di Wuhan berasal dari laboratorium. (virus ini red.) lolos," katanya seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Sabtu Akhir di Bulan Maret, Dunia Akan Gelap Gulita Selama 1 Jam, Simak Infonya

Baca Juga: Ungkap Pesan Ir. Soekarno, Anak Indigo Sebut Indonesia Sudah Dikutuk dari Zaman Dulu

Baca Juga: Masker Nyentrik Diklaim Ampuh Lindungi dari Virus, tapi Cuma Tutupi Hidung Saja

"Orang lain tidak percaya itu. Tidak apa-apa. Ilmu pengetahuan pada akhirnya akan mengetahuinya," ujarnya.

Redfield sambil mengacu pada Institut Virologi Wuhan, laboratorium Keamanan Hayati Nasional Wuhan (Tingkat 4) atau Lab P4 di China.

Dirinya menyoroti bukan hal yang aneh jika patogen pernapasan yang sedang dikerjakan di laboratorium menginfeksi pekerja laboratorium.

"Itu tidak menyiratkan adanya kesengajaan. Itu pendapat saya, bukan? Tapi saya seorang ahli virus. Saya telah menghabiskan hidup saya dalam virologi," ucapnya.

Pakar tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak percaya virus itu berasal dari kelelawar ke manusia yang menjadi salah satu virus paling menular.

Redfield juga menyebut virus tersebut sudah menyebar pada September atau Oktober 2019.

Pada awal Februari lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan "sangat tidak mungkin" virus menyebar dari kebocoran laboratorium di Wuhan.

Namun, Peter Ben Embarek, pemimpin tim WHO yang melakukan penyelidikan di Wuhan, mengatakan lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengidentifikasi sumbernya.

Menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins Sejak Desember 2019, ketika virus pertama kali terdeteksi, lebih dari 125,6 juta kasus dan lebih dari 2,7 juta kematian telah dilaporkan secara global.***(Billy Mulya Putra/Pikiran-rakyat.com)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x