Baca Juga: Sabtu Akhir di Bulan Maret, Dunia Akan Gelap Gulita Selama 1 Jam, Simak Infonya
Baca Juga: Ungkap Pesan Ir. Soekarno, Anak Indigo Sebut Indonesia Sudah Dikutuk dari Zaman Dulu
Baca Juga: Krisdayanti Ungkap Sifat Aurel Hermansyah Jelang Pernikahannya: Gak Bisa Diprotes Anak Ini
Antonio Caprio mengatakan, kehadiran kapal-kapal China di Laut Natuna Utara bisa berpotensi sebagai permulaan dari sebuah pendudukan.
"Saya pribadi sangat khawatir mereka akan mulai melakukan pendudukan, membangun di sana seperti yang dilakukannya pada tahun 1995," ujarnya.
Pada tahun 1995, China membangun pangkalan angkatan laut di Laut Natuna Utara yang masuk teritorial Filipina.
Bukan hanya Filipina yang khawatir dengan kehadiran ratusan kapal di Laut Natuna Utara. Vietnam juga mengungkapkan keberatan yang sama.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang mengatakan, keberadaan kapal-kapal di perairan yang masuk teritorial Vietnam telah melecehkan kedaulatan wilayah.
"Vietnam meminta China berhenti dan menghormati kedaulatan wilayah Vietnam," sebutnya.
Sejumlah negara bersaing untuk mengklaim teritorial Laut Natuna Utara yang merupakan jalur perdagangan dengan nilai 3,4 tirliun dolar AS per tahun.