Orang ini Positif Covid-19, Usai Pimpin Sholat Tarawih Puluhan Orang

- 30 April 2020, 11:15 WIB
Shalat Tarawih Berjamaah di Indramayu
Shalat Tarawih Berjamaah di Indramayu //PikiranRakyat

RINGTIMES - Kasus virus corona baru (COVID-19) masih menjadi ancaman kesehatan bagi penduduk di seluruh dunia.

Secara global, COVID-19 sudah menginfeksi sebanyak 3.073.603 penduduk, dengan 211.768 di antaranya meninggal dunia.

Sementara itu, sebanyak 924.651 orang lainnya telah dinyatakan sembuh dari pandemi.

Baca Juga: Segera Disetujui BPOM (FDA) AS, Inilah Obat Pertama Covid-19

Pemerintah di berbagai negara juga sudah melakukan berbagai upaya untuk menghentikan penyebaran COVID-19, seperti melarang kegiatan yang dapat memicu keramaian.

Di bulan ramadan ini, beberapa negara sudah melarang kegiatan salat tarawih berjemaah di masjid untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Dikutip RINGTIMES.com dari laman Deccan Herald, seorang imam di Bangladesh dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 setelah dirinya memimpin salat tarawih.

Baca Juga: Inilah Tujuan Pemerintah Italia Minta untuk Dibacakan Alqur'an

Menurut laporan dari media setempat, imam tersebut memimpin salat di sebuah masjid di Distrik Magura, Bangladesh pada Sabtu, 25 April 2020 lalu.

Laporan tersebut mengatakan bahwa pihak berwenang setempat sudah membuat daftar sekitar 20 hingga 25 orang yang menghadiri salat tarawih untuk dilakukan tes COVID-19.

Menurut Kepala eksekutif Distrik Magura, Tanveer Rahman, daerah-dearah yang berjarak satu setengah kilometer dari masjid tersebut sudah melakukan karantina wilayah.

Baca Juga: Diabetes? Simak Ulasan Mengenai 5 Makanan yang Layak Kamu Konsumsi

sumber berjudul:  Pimpin Tarawih Puluhan Orang saat Ramadhan, Seorang Imam di Bangladesh Kena Virus Corona

Kementrian Agama Bangladesh pun telah mengeluarkan pemberitahuan darurat yang membatasi mobilitas masyarakat guna mencegah penyebaran COVID-19.

Pada 6 April 2020 lalu, penduduk Bangladesh telah diimbau agar melaksanakan salat di rumah mereka masing-masing.

Kementrian Agama Bangladesh juga memberi tahu adanya batas maksimum untuk setiap masjid yang hendak menggelar salat Jumat, yaitu hanya boleh diikuti 10 orang saja.

Baca Juga: Inilah Pernyataan Ashanty Mengenai Surat Wasiat dari Pengasuh Arsy

Mereka juga membatasi kunjungan ke tempat-tempat ibadah agama lainnya.

Diketahui, Pemerintah Bangladesh memutuskan untuk memperpanjang karantina nasional hingga 5 Mei 2020 mendatang.

Pasalnya, risiko terinfeksi COVID-19 di kalangan masyarakat terus mengalami peningkatan, termasuk yang berprofesi sebagai petugas kesehatan.

Baca Juga: Dua Publik Figure Asal Indonesia Ini Diskusi Terkait Pandemi Covid-19

Awalnya, Pemerintah Bangladesh mengumumkan bahwa karantina nasional akan berlangsung selama 10 hari saja.

Kemudian, secara bertahap pemerintah memperpanjang karantina nasional hingga 25 April kemarin.

Namun, jumlah kasus dan kematian akibat COVID-19 masih mengalami peningkatan sehingga harus diperpanjang kembali hingga 5 Mei 2020 mendatang.

Baca Juga: Begini Fakta Pemudik yang Tukarkan Virus Corona Pada Keluarganya!

Hingga saat ini, Bangladesh mengonfirmasi sebanyak 5.913 penduduknya terinfeksi COVID-19.

Dari 5.913 penduduk yang terinfeksi, 152 di antaranya meninggal dunia dan 131 lainnya telah kembali pulih.( Penulis: Sophia Tri Rahayu)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x