Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan (HRCP) telah memanggil ulama untuk pernyataan yang menyerang perempuan tersebut.
"HRCP terkejut dengan pernyataan Maulana baru-baru ini yang secara tidak langsung menghubungkan dengan kesopanan perempuan dengan pandemi virus corona," tulus HRCP pada akun Twitternya, @HRCP87
"Pandangan objektif terang-terangan seperti itu tidak dapat diterima dan saat disiarkan di televisi hal tersebut hanya menambah rasa benci yang tertanam di masyarakat," lanjutnya.
Baca Juga: Membuka Lockdown Terlalu Dini Dapat Terjadi Covid-19 Gelombang 2
Dikutip RINGTIMES.com dalam News 18, banyak orang yang mengritik mengenai pendapat ulama tersebut
Sekertaris Parlemen Hukum dan Keadilan Maleeka Bokhari pun mengatakan masalah pandemi ini tidak ada kaitannya dengan moralitas.
"Penyebaran pandemi ini tidak boleh dan dalam keadaan apapun tidak berkorelasi atau berkaitan dengan tingkah laku atau moralitas perempuan," tulisnya dalam akun Twitter.
Baca Juga: Korban Penamparan Cabut Laporan Karena Iba dengan Kondisi Pelaku
Menurut Menteri Federal Hak Asis Manusia Shireen Mazari sangat berbahaya membuat argumen seperti itu melihat kekerasan terhadap perempuan terus terjadi.
"Kami tidak akan menerima penargetan perempuan dengan tuduhan menggelikan seperti itu. Kami di Pakistan telah berjuang keras untuk mengklaim hak-hak kami sebagaimana diabagikan dalam Konstitusi Pakistan," tulisnya dalam akun Twitter. (Penulis : Sophia Tri Rahayu)