Menurut keterangan seorang tukang cukur bernama Sharon Refa, mereka pertama-tama akan membagi rambut pelanggan mereka menjadi 12 bagian.
Dimulai dari ujung rambut yang sudah dibagi menjadi 12 bagian itu dipuntir hingga ke bagian yang paling dekat dengan kulit kepala.
Kemudian rambut yang telah dipuntir dikepang beberapa bagiannya dengan benang hitam agar tetap berdiri tegak menangkal gravitasi.
Baca Juga: 12 Mei 2020: Rusia Alami Lonjakan Kasus Sebanyak 11.656 Orang
Para tukang cukur mengaku tak menggunakan rambut sintetis agar harganya jauh lebih murah sekaligus demi menarik minat masyarakat. Maka rambut-rambut itu akan terlihat seperti virus corona.
Para tukang cukur mengatakan saat melayani pelanggan yang menginginkan gaya rambut tersebut, mereka sekaligus memberi edukasi tentang bahaya virus corona.
“Beberapa orang bahkan yang sudah dewasa tidak percaya bahwa virus corona itu nyata. Namun untungnya anak-anak di sini banyak yang terlebih dulu sadar untuk rajin mencuci tangan dan mengenakan masker.
"Padahal banyak orang dewasa yang masih enggan memakainya. Itulah sebabnya kami menciptakan gaya rambut virus corona,” tutur Sharon.(penulis: Firda Marta Rositasari)
Baca Juga: WHO Catat 4.013.728 Kasus Virus Corona di Seluruh Dunia