Unik, Di Tengah Pandemi, Salon di Kenya Ciptakan Gaya Rambut Corona

- 12 Mei 2020, 18:00 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI – Sebagian masyarakat Kibera yang merupakan wilayah terkumuh di Kenya memiliki model gaya rambut baru yang terinspirasi dari virus corona.

Sesuai namanya bentuk virus corona jika dilihat menggunakan miskroskop mirip dengan mahkota ini menginspirasi sejumlah tukang cukur di Kibera untuk menciptakan tren tersebut.

Bukan hanya mengambil keuntungan dari kepopuleran pemberitaan tentang virus berbahaya itu, para tukang cukur juga mematok harga yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan gaya rambut lainnya.

Baca Juga: Virus Corona di Indonesia, 12 Mei 2020: Total 14.749 Positif COVID-19

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari SCMP, gaya rambut virus corona dipatok dengan harga kurang dari Rp 15 ribu.

Gaya rambut baru tersebut juga merupakan solusi bagi para tukang cukur yang kehilangan banyak pelanggan selama pandemi.

Mereka mengaku gaya rambut virus corona bisa sedikit membantu mereka untuk tetap mendapatkan penghasilan agar mampu bertahan hidup di tengah gerusan dampak pandemi.

Baca Juga: Kebiasaan Langsung Tidur Setelah Sahur Ternyata Bahaya bagi Kesehatan

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Tampil Trendi di Tengah Pandemi, Gaya Rambut Virus Corona Jadi Inspirasi Baru di Kenya

“Gaya rambut ini jauh lebih terjangkau bagi orang-orang seperti saya yang tidak mampu membayar lebih untuk memiliki gaya rambut yang hitungannya lumayan cukup mahal seperti yang banyak orang ikuti di luar sana. Gaya rambut ini menjadi solusi agar anak-anak kami bisa tetap tampil trendi,” tutur seorang ibu di Kibera.

Menurut keterangan seorang tukang cukur bernama Sharon Refa, mereka pertama-tama akan membagi rambut pelanggan mereka menjadi 12 bagian.
Dimulai dari ujung rambut yang sudah dibagi menjadi 12 bagian itu dipuntir hingga ke bagian yang paling dekat dengan kulit kepala.

Kemudian rambut yang telah dipuntir dikepang beberapa bagiannya dengan benang hitam agar tetap berdiri tegak menangkal gravitasi.

Baca Juga: 12 Mei 2020: Rusia Alami Lonjakan Kasus Sebanyak 11.656 Orang

Para tukang cukur mengaku tak menggunakan rambut sintetis agar harganya jauh lebih murah sekaligus demi menarik minat masyarakat. Maka rambut-rambut itu akan terlihat seperti virus corona.

Para tukang cukur mengatakan saat melayani pelanggan yang menginginkan gaya rambut tersebut, mereka sekaligus memberi edukasi tentang bahaya virus corona.

“Beberapa orang bahkan yang sudah dewasa tidak percaya bahwa virus corona itu nyata. Namun untungnya anak-anak di sini banyak yang terlebih dulu sadar untuk rajin mencuci tangan dan mengenakan masker.

"Padahal banyak orang dewasa yang masih enggan memakainya. Itulah sebabnya kami menciptakan gaya rambut virus corona,” tutur Sharon.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: WHO Catat 4.013.728 Kasus Virus Corona di Seluruh Dunia

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah