Namun untuk kasus anak tersebut, infeksi yang dialaminya disebabkan oleh kombinasi faktor.
Wu Yuhua menyebut anak berusia 10 tahun itu memiliki kebiasaan memegang telinga bagian dalam dan ia menyentuh jaringan sensitif hingga akhirnya rusak.
Selain itu anak tersebut juga terbiasa menggunakan earphone untuk waktu yang cukup lama. Secara tidak langsung menghalangi ventilasi alami pada saluran telinga.
Baca Juga: Menristek Apresiasi Penanganan Medis Pasien Covid-19 Dibantu Robot RAISA
Maka kemudian menyebabkan kondisi telinga yang lembap dan memicu tumbuh dan berkembangnya jamur.
Wu Yuhua juga menjelaskan suhu yang lembap sebagai pengaruh dari penggunaan earphone dalam waktu yang cukup lama menjadi kesempatan yang baik bagi jamur untuk bertahan hidup pada saluran telinga anak itu.
Kini anak tersebut tengah menjalani perawatan serius agar segera pulih dalam beberapa minggu untuk mencegah jamur semakin berkembang biak dan keadaannya menjadi lebih parah.
Baca Juga: Ilmuwan: Hutan Amazon Brazil Bisa Menjadi Sarang Virus Corona
Wu Yuhua menyayangkan anak tersebut baru menyadari kondisi kesehatan telinganya saat jamur sudah meluas. Namun anak itu tetap bisa tertolong.
Ia mengatakan jika tidak segera melakukan tindakan lebih lanjut, tumbuhnya jamur pada saluran telinga bisa memicu datangnya berbagai masalah serius lainnya yang bahkan bisa berujung pada gangguan pendengaran secara permanen di kemudian hari.(penulis: Firda Marta Rositasari)