Nelayan di Sarawak Bunuh Ikan Pari Raksasa Air Tawar Tuai Kecaman

- 17 Mei 2020, 15:25 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI – Baru-baru ini beredar sebuah foto yang menunjukkan sekelompok pria membunuh ikan pari raksasa air tawar yang diketahui terancam punah.

Para pria yang diketahui merupakan orang-orang Sarawak tersebut berpose dengan mengacungkan jempol dan memicu amarah kalangan pencinta alam.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Star, foto-foto tindak kekejaman pada hewan yang akan punah tersebut terjadi di suatu tempat di distrik Lundu, Serawak Selatan.

Terlihat dari foto yang beredar, nampak ikan pari raksasa tersebut berada di atas sebuah kapal, di mana terlihat kait yang menusuk pada tubuh sang ikan, serta pria yang memegang pisau.

Baca Juga: Sikat Gigi Selama 2 Menit Bisa Cegah Virus Corona? Simak Penjelasannya

Foto lain juga menunjukkan seorang pria yang tengah berbaring di atas tubuh ikan pari.

Ikan pari sendiri hidup bersembunyi di dasar sungai di Asia Tenggara.

Dari informasi yang diterima The Star, ikan pari tersebut memiliki bobot sekitar 280 kilogram dengan panjang mencapai empat meter dari kepala hingga ekor.

"Ikan pari itu ditangkap oleh beberapa nelayan Sarawak setempat di Muara Sungai Lundu di Kabupaten Lundu pada Kamis sore," kata seorang informan kepada The Star.

Baca Juga: Terkait Kabar Menhub Kembali Positif Corona, Ini Klarifikasi Kemenhub

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Viral dan Tuai Kecaman, Penduduk di Sarawak Bunuh Ikan Pari Raksasa Air Tawar yang Terancam Punah

Salah satu pegiat alam, Dr. Uma Devi mengatakan, ia sangat mengutuk aksi kekejaman pada hewan yang hampir punah tersebut.

"Bukan saja mereka dengan kejam menyebabkan penderitaan pada ikan pari, tetapi mereka bahkan berpose untuk foto.

"Apakah ada yang bisa dibanggakan karena melakukan tindakan tidak manusiawi seperti itu?," protes Dr. Uma Devi kepada The Star.

Saat ini, The Star telah memberikan informasi terkait kasus ini kepada Sarawak Forestry Corporation, Sarawak Society for Prevention of Cruelty to Animals dan Malaysia Nature Society untuk segera ditindaklanjuti. (Penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Setelah Menderita Penyakit Kawasaki Dipicu Covid-19 Bayi Umur 8 Bulan Ini Meninggal

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah