"Kita sedang dalam situasi perang. Yang lebih buruk dari kalah adalah aib karena tidak berupaya berjuang sama sekali," kata Bolsonaro, dalam sebuah cuitan di Twitter tentang keputusan pemerintahannya terkait penggunaan klorokuin, kendati belum ada pembuktian ilmiah.
Menanggapi langkah pemerintah, Gonzalo Vecina Neto, mantan kepala Badan Regulasi Kesehatan Brazil--Anvisa, menyebutnya sebagai tindakan "barbar", yang lebih mungkin menimbulkan masalah kesehatan karena efek samping jenis obat itu.
"Tidak ada bukti ilmiah. Dan, sangat sulit dipercaya bahwa pada abad ke-21 ini kita masih saja menghidupkan pemikiran yang magis," kata Vecina Neto.
Baca Juga: Suara Dentuman Misterius Terdengar di Seputaran Bandung, Hingga 9 Kali