Ratusan Warga Inggris Nekat Berenang di Danau Beracun Tambang Kapur

- 6 Juni 2020, 13:49 WIB
DANAU beracun yang dialihfungsikan sebagai tempat wisata oleh warga Inggris di tengah pandemi.*
DANAU beracun yang dialihfungsikan sebagai tempat wisata oleh warga Inggris di tengah pandemi.* /FACEBOOK

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Ratusan orang di Oxfordshire, Inggris melanggar aturan social distancing demi berlibur ke sebuah danau beracun yang berada di lokasi tambang kapur tua di Chinnor. 

Tambang tua di Chinnor dikenal sebagai "Chinnor Riviera" atau "Blue Lagoon", pemandangan danau beserta air yang indah berhasil menarik minat warga terkhusus kaum milenial untuk menjadikan tempat berbahaya itu sebagai spot wisata.

Ratusan orang dijuluki sebagai 'Covidiots' karena melanggar aturan social distancing dan nekat berenang di dalam danau tambang kapur tua yang jelas-jelas beracun.

Baca Juga: Akibat Ketakutan, Gadis Remaja Berusia 17 Tahun ini Pindah Rumah

 

 
Meskipun warna air danaunya memikat, tambang itu mengandung zat yang sangat basa, sangat beracun, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Di sekitaran tambang, terpampang sebuah papan peringatan berbunyi "Jangan masukkan air karena tingkat pH tinggi. Air dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, masalah perut, infeksi jamur seperti sariawan, infeksi lain seperti ruam. Berpikir! Apakah Anda akan berenang dalam amonia (pH 11,5) atau pH pemutih (12,6)? Yah ini mirip dengan Blue Lagoon - pH 11,3!"

Namun demikian, papan peringatan yang dipasang nampaknya tidak cukup ampuh untuk menghentikan ratusan orang berwisata dan berenang di sana.

Baca Juga: Sabtu 6 Juni 2020 Layanan SIM Polrestabes Bandung Beroperasi.

Selama pandemi, ratusan wisatawan lokal silih berganti masuk ke area beracun itu, parkir sembarangan, mabuk-mabukan, dan membuang sampah tidak pada tempatnya.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di PRBandungraya.com dengan judul "Nekat Berenang di Danau Beracun Bekas Tambang saat Pandemi, Ratusan Warga Inggris Dijuluki Covidiots"

Akibat kejadian pekan lalu itu, penduduk setempat menyiagakan pasukan polisi di sekitaran tambang.

"Mereka memperlakukan tambang seperti pantai. Melompat dari tepi tebing ke air yang sangat berbahaya,” kata seorang warga yang melihat kejadian itu.

"Airnya sangat dingin, sangat dalam dan tergenang air dengan segala macam penyakit dan tingkat pH hampir setinggi pemutih, namun orang membiarkan anak-anak mereka berenang di dalamnya," tutur dia.

Baca Juga: Bikin Ngiler!, Harga Samsung Galaxy M01, Resmi Meluncur di Pasar India

Untuk menghentikan orang-orang berwisata ke sana, penduduk setempat berinisiatif memasang penghalang jalan. Mereka juga memberi tahu polisi tentang situasi yang ada.

Sejak saat itu, pemilik bekas tambang tersebut turut mengerahkan penjaga keamanan dengan anjing untuk berpatroli di daerah itu dan mengusir orang-orang yang hendak berwisata di sana.

Baca Juga: Untuk Identifikasi Virus Corona, Singapura Siap Luncurkan Alat Pelacak

"Kami ingin memberi tahu publik bahwa Chinnor Quarry adalah milik pribadi dan tidak boleh dikunjungi dalam keadaan apa pun," kata juru bicara Kepolisian Lembah Thames.

“Air di tambang sangat beracun dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Ini juga sangat berbahaya karena dikelilingi oleh permukaan tebing dan tanahnya tidak stabil di sejumlah titik," tutur pihak kepolisian.

Kejadian seperti ini bukan yang pertama kalinya, beberapa tahun lalu, Blue Lagoon lain di Inggris yang jadi nampak berwarna hitam juga dikunjungi banyak orang-orang lokal.(Tim PRMN 01)
Baca Juga: Akibat Ketakutan, Gadis Remaja Berusia 17 Tahun ini Pindah Rumah

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x