Kian Mengecam, AS dan Negara Sekutu Barat Resmi Bentuk Aliansi Anti Tiongkok

- 10 Juni 2020, 10:28 WIB
BENDERA Tiongkok dan bendera AS.*
BENDERA Tiongkok dan bendera AS.* /AP / Thomas Peter/

RINGTIMES BANYUWANGI Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutu baratnya dan bahkan Asia dikabarkan telah membentuk aliansi anti-Tiongkok baru untuk memerangi pengaruh negara Asia di seluruh dunia.

Selain itu terdapat tujuan lain dengan dibentuknya aliansi anti-Tiongkok baru, yakni untuk menantang apa yang mereka katakan adalah ancaman yang ditimbulkan oleh pengaruh Tiongkok yang dirasa semakin tumbuh.

Dilansir dari Sputnik News, Rabu 10 Juni 2020, kelompok baru Aliansi Antar-Parlemen untuk Tiongkok terdiri dari delapan negara dari seluruh dunia, termasuk tiga anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat-bekasi.com dengan judul Dinilai Kian Mengancam, AS dan Negara Sekutu Barat Resmi Bentuk Aliansi Anti-Tiongkok

Delapan negara tersebut terdiri dari Inggris, AS, Kanada, Jepang, Norwegia, Swedia, Jerman, dan seluruh Uni Eropa.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk membangun tanggapan yang tepat dan terkoordinasi serta membantu menyusun tanggapan proaktif dan strategis pada masalah yang berkaitan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRC).

Dikabarkan ketua bersama kelompok baru itu dalam strukturnya terdiri dari lima orang ketua bersama, di antaranya Senator Republik AS, Marco Rubio dan Senator Demokrat Robert Menendez, mantan Menteri Pertahanan Jepang Jenderal Nakatani, anggota Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Eropa Miriam Lexmann, dan anggota Parlemen Konservatif Inggris yakni Duncan Smith.

Baca Juga: Pada 11 Juni 2020, Sony Putuskan Peluncuran PlayStation 5

Dalam akun Twitter pribadinya, salah seorang Ketua Bersama Aliansi Antar-Parlemen untuk Tiongkok yakni Duncan Smith, memberikan pernyataan bahwa sudah saatnya negara-negara demokratis bersatu untuk menentang sikap Tiongkok.

"Waktunya telah tiba bagi negara-negara demokratis untuk bersatu dalam pertahanan bersama atas nilai-nilai kita bersama. Senang menjadi Ketua Bersama Aliansi Antar-Parlemen untuk Tiongkok," kata Duncan Smith di akun Twitter pribadinya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Mendengar adanya kabar Aliansi Antar-Parlemen untuk Tiongkok, seorang diplomat senior Tiongkok menolak langkah tersebut dalam sebuah pernyataan dengan mengatakan, bahwa itu mewakili salah tafsir atas kebijakan luar negeri Tiongkok dan salah membaca situasi dunia saat ini.

Baca Juga: Beredar Kabar Jokowi Simpan Uang Rp 11 Ribu Triliun di Luar Negeri? Cek Faktanya

Lebih lanjut, diplomat senior Tiongkok itu menyebutkan bahwa Tiongkok adalah kekuatan untuk perubahan positif.

Dengan dibentuk aliansi ini, tentu menambah ketegangan hubungan Tiongkok dan sejumlah negara Barat yang saat ini sudah berada pada titik kritis.

Baru-baru ini, Pemerintah Inggris telah berjanji untuk menawarkan kewarganegaraan bagi pemegang paspor di Hong Kong jika Tiongkok tidak menunda rencana penerapan Undang-Undang (UU) keamanan nasional baru untuk Hong Kong.

Baca Juga: Polisi Amankan 31 Orang yang Mengambil Paksa Jenazah Terduga PDP

Mendengar adanya kabar Aliansi Antar-Parlemen untuk Tiongkok, seorang diplomat senior Tiongkok menolak langkah tersebut dalam sebuah pernyataan dengan mengatakan, bahwa itu mewakili salah tafsir atas kebijakan luar negeri Tiongkok dan salah membaca situasi dunia saat ini.

Lebih lanjut, diplomat senior Tiongkok itu menyebutkan bahwa Tiongkok adalah kekuatan untuk perubahan positif.

Dengan dibentuk aliansi ini, tentu menambah ketegangan hubungan Tiongkok dan sejumlah negara Barat yang saat ini sudah berada pada titik kritis.

Baca Juga: 5 Tips Untuk Mengatasi Cegukan yang Tidak Berhenti-berhenti

Baru-baru ini, Pemerintah Inggris telah berjanji untuk menawarkan kewarganegaraan bagi pemegang paspor di Hong Kong jika Tiongkok tidak menunda rencana penerapan Undang-Undang (UU) keamanan nasional baru untuk Hong Kong.

Sementara sebelumnya, anggota parlemen dari Australia, AS, Inggris, dan Uni Eropa semakin vokal tentang perlunya penyelidikan internasional terhadap penangana Covid-19 di Tiongkok.(Penulis: Sophia Tri Rahayu)

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah