Rosman menuturkan bahwa dibutuhkan beberapa kain putih untuk membungkus kardus-kardus sehingga menyerupai dua entitas pocong, seperti dilansir dari laman Pikiran Rakyat Cirebon yang mengutip New Strait Times.
Kemudian kedua pocong itu dibuat dengan tinggi masing-masing sekitar 1,5 meter dan sengaja digantungkan di antara pepohonan.
“Mereka telah berhasil mengurangi hilangnya durian saya dari 10 pohon musim ini,” ujar Rosman dalam pernyataan pada Kamis, 18 Juni 2020 itu.
Baca Juga: Cynthia Lamusu: Widi Mulia Istri yang Luar Biasa Meski Dilanda Musibah
Padahal saat musim-musim panen lalu, ia selalu keduluan pencuri dalam mengambil setiap durian yang jatuh untuk dijual lagi, bukan untuk dimakan sendiri.
"Kalau pencuri hanya mau makan durian tidak masalah. Tapi nyatanya mereka mencuri untuk dijual lagi,” katanya
Sebelumnya, ia pun sempat memutar otak mencari alat pelindung untuk kebun duriannya dengan menaruh boneka harimau, tapi ternyata itu tidak efektif.Bahkan tak cukup dengan kehadiran pocong, Rosman tetap menambah aura seram dengan membakar dupa di sekitar pepohonan, setiap malam sebelum pulang ke rumah.
Baca Juga: Kini Tiongkok Telah Bebaskan 10 Tentara India di Perbatasan Himalaya
"Kadang-kadang saya bahkan ketakutan sendiri, ketika kembali sendirian untuk mengambil durian, berkat aroma dupa terbakar,” ujarnya berseloroh.
Dengan mempekerjakan pocong itu, ia hanya perlu mengeluarkan 8 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 27.000 untuk menjadi ‘sistem keamanan gaib’ dari kebun duriannya tersebut.***