Ratusan Orang Tewas usai Tertimbun Tanah Longsor di Tambang Batu

- 3 Juli 2020, 09:05 WIB
Ilustrasi longsor: PMKRI saat ini gelar penggalangan dana bagi korban longsor yang kehilangan tempat tinggalnya di Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Palopo.
Ilustrasi longsor: PMKRI saat ini gelar penggalangan dana bagi korban longsor yang kehilangan tempat tinggalnya di Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Palopo. /PIXABAY/Juhele/


RINGTIMES BANYUWANGI - Ada sekiranya sebanyak 113 orang tewas dan ratusan lainnya terjebak usai tertimbun tanah longsor di sebuah tambang batu di Myanmar.

Dalam sebuah pernyataan di Facebook, Dinas Pemadam Kebakaran Myanmar mengatakan bahwa tragedi naas itu terjadi di daerah Hpakant, diakibatkan oleh hujan lebat yang mengguyur.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Daily Star Kamis, 2 Juli 2020, tanah longsor akibat hujan lebat itu berubah menjadi lumpur yang menyulitkan proses evakuasi korban.

Baca Juga: Potong Harga Hingga 70 Juta! Kali ini Toyota Fortuner Sedang Adakan Diskon Besar

"Penambang batu giok dihantam oleh gelombang lumpur. Hingga saat ini proses pencarian masih berlangsung," tutur Dinas Pemadam Kebakaran Myanmar.

Pada beberapa foto yang diunggah menunjukkan tim pencari dan penyelamat tengah mengarungi lembah yang telah bercampur dengan tanah longsor.

Menurut Dinas Kebakaran Myanmar, tanah longsor dan kecelakaan lainnya kerap terjadi di tambang Hpakant yang tidak dikelola dengan baik tersebut.

Pada tahun 2015, tanah longsor di daerah itu pernah menewaskan 116 orang.

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyat-Bekasi.com dengan judul Duka Tambang Batu Giok di Myanmar, Ratusan Orang Tewas dalam Timbunan Tanah Longsor

Bahkan, pada April 2020, setidaknya 54 penambang dihantam tanah longsor "danau lumpur" di daerah yang sama.

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x