Pada saat itu, sebuah saringan lumpur runtuh di tambang Hpakant, menyebabkan tanah longsor yang menimpa tempat beristirahat para penambang.
Dilaporkan, 54 korban itu terkubur bersama dengan 40 alat berat.
Tin Soe, seorang pejabat setempat, mengatakan kepada Reuters pada saat itu, "Mereka tidak akan bertahan. Itu tidak mungkin karena mereka terkubur di bawah lumpur."
Baca Juga: Potong Harga Hingga 70 Juta! Kali ini Toyota Fortuner Sedang Adakan Diskon Besar
Untuk diketahui, perdagangan batu giok Myanmar dilaporkan bernilai lebih dari 30 miliar dolar per tahun.***(Ikbal Tawakal/Pikiran Rakyat Bekasi)