Namun, banyak ahli yang meragukan temuan tim virologi Universitas Barcelona itu. Para ahli independen menganggap temuan itu cacat dan bertentangan dengan bukti kuat selama ini yang menyatakan bahwa virus Covid-19 pertama kali muncul di China sekitar Desember 2019.
"Penjelasan yang paling masuk akal adalah sampel (air limbah itu) telah terkontaminasi atau tercampur," kata Profesor Francois Balloux, Direktur UCL Genetics Institute di London, Inggris, seperti dilansir The Telegraph.
Asal mula kemunculan virus Covid-19 memang masih diperdebatkan. China, selama ini, dituding tidak transparan terkait awal mula virus itu terdeteksi dan menyebar di negaranya.
Sebab, selama ini pemerintah China tidak pernah melakukan penyelidikan menyeluruh terkait awal mula kemunculan virus serupa SARS tersebut.
Baca Juga: Segera Hapus!, Waspada 21 Aplikasi ini Berpotensi Curi Data Anda
Pemerintahan Presiden Xi Jinping selama ini meyakini kasus virus corona pertama kali terdeteksi di pasar tradisional di Kota Wuhan, yang menjual binatang liar untuk dikonsumsi
Tanpa melakukan penyelidikan lebih lanjut, China mengklaim bahwa virus itu diyakini bersumber dari daging binatang liar yang kerap dikonsumsi seperti kelelawar.
Baru-baru ini, WHO pun berencana mengirim tim ke China pekan depan untuk mengidentifikasi sumber kemunculan virus corona yang kini telah menginfeksi lebih dari 11 juta orang di seluruh dunia itu.***(Dicky Aditya/Galamedia)