“Alasan utamanya pola tidur dan pola makan yang tidak teratur karena tidak bersekolah. Orangtua juga terlalu menoleransi perilakunya.”
“Kurang gizi dan istirahat menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otak hingga memicu stroke otak," kata Li.
Xiaobin menjalani perawatan rehabilitasi di rumah sakit Nanning.
Baca Juga: Batita Ditemukan Mati Kelaparan, Saat Sang Ibu Terlibat Kencan Buta Selama 8 Hari
Sedangkan Dokter Jin, kepala terapis rumah sakit mengatakan sulit untuk menentukan apakah Xiaobin dapat sepenuhnya pulih.
Kecanduan video game telah menjadi masalah di kalangan anak muda di Cina. Mereka mengabaikan studi, kehidupan sosial hingga keluarga untuk game online.
Banyak orangtua yang kemudian memanfaatkan rehabilitasi detoks digital sebagai upaya terakhir untuk membatasi fiksasi anak-anak mereka di dunia digital. Kecanduan internet kini sudah dianggap sebagai gangguan klinis di China.** (Mia Fahrani/ Galamedianews.com)