Tak Percaya Adanya Covid-19, Ahli Teori Konspirasi ini Meninggal Dunia

- 13 Juli 2020, 11:47 WIB
PELAJAR di Alabama, Amerika Serikat (AS) mengadakan pesta di tengah pandemi dengan hadiah bagi mereka yang lebih dulu terinfeksi virus.*
PELAJAR di Alabama, Amerika Serikat (AS) mengadakan pesta di tengah pandemi dengan hadiah bagi mereka yang lebih dulu terinfeksi virus.* /pixabay

Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan keadaan akan semakin buruk di negara bagian itu karena lebih dari 10.000 pasien sekarang dirawat di rumah sakit dengan coronavirus.

Negara bagian ini sekarang merupakan salah satu hotspot virus corona, dengan kasus baru yang dikonfirmasi melonjak menjadi sekitar 14 persen dari total kasus Amerika Serikat.

Di perbatasan Texas-Meksiko, Hakim Kabupaten Starr Eloy Vera mengatakan komunitas pedesaannya berusaha mendapatkan trailer berpendingin karena rumah duka setempat tidak dapat mengimbangi kematian yang terjadi dan menerima sebanyak dua mayat dalam sehari.

Anggota Kongres Texas juga meminta administrasi Trump untuk rumah sakit lapangan di Lembah Rio Grande.

Seorang dokter terkemuka telah memperingatkan Amerika Serikat akan melihat 'kematian luar biasa' jika penguncian virus corona tidak diberlakukan.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Ingin Buktikan Virus Corona itu Tipuan, Ahli Konspirasi Muda Meninggal Usai Buat 'Pesta Covid'".

Dokter dan profesor medis Rutgers, dr. Bob Lahita membuat prediksi yang tidak menyenangkan setelah 63.900 kasus Covid-19 baru dilaporkan dan menjadi yang tertinggi sepanjang masa, dalam satu hari.

Dr. Bob Lahita mengatakan akan ada 'kematian luar biasa' di daerah-daerah itu dan merupakan 'ide yang sangat bagus' untuk memberlakukan kembali penguncian.***(tim poertal jember 05/portal jember)

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x