"Sebagian besar pasien menderita gejala ringan. Layanan telemedicine pun cukup, mungkin itu alasannya banyak tempat tidur di rumah sakit kosong," jelas Kepala Deputi Dinas Kesehatan setempat, Nasima Sultana, dikutip dari AFP.
Namun hal yang berbeda justru disampaikan aktivis HAM untuk kesehatan Bangladesh, Rashid e Mahbub.
"Persepsi negatif sudah terlanjur tercipta, dan membuat banyak pasien lebih memilih di rumah. Cuma sedikit yang mampu mendapat perawatan di rumah sakit swasta.
Baca Juga: Cari Smartphne Punch Hole dengan Budget Minim? Berikut 5 Smartphone Punch Hole Termurah
Seorang wanita yang menderita Covid-19 bersama 7 anggota keluarganya mengungkapkan alasannya tak mau ke rumah sakit.
Bahkan, ketika ibunya kesulitan bernapas hingga ke level yang berbahaya, dia tetap enggan ke rumah sakit atau sekedar menyewa tabung oksigen.
"Kami mendengar dokter dan perawat di rumah sakit ogah mendekati pasien karena takut tertular," ucap wanita itu.***(Agil Hari Santoso/pikiran-rakyat.com)