Ketegangan Ancaman dari Rusia, China Meningkat, Inggris Perkuat Pertahanan

- 26 Juli 2020, 21:45 WIB
  Bendera Inggris dan ponsel dengan logo Huawei dan jaringan 5G terlihat pada papan induk PC dalam gambar ilustrasi ini yang diambil pada 29 Januari 2020 (ANTARA/ REUTERS/Dado Ruvic)
Bendera Inggris dan ponsel dengan logo Huawei dan jaringan 5G terlihat pada papan induk PC dalam gambar ilustrasi ini yang diambil pada 29 Januari 2020 (ANTARA/ REUTERS/Dado Ruvic) /

RINGTIMES BANYUWANGI - Menteri Pertahanan Ben Wallace pada Sabtu (25/7) mengatakan bahwa Inggris akan memperkuat kemampuannya dalam menghadapi ancaman Rusia dan China di luar angkasa. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari evaluasi kebijakan luar negeri, keamanan serta pertahanan yang dilakukan oleh pemerintah.

Kekhawatiran pemerintah Inggris terhadap uji satelit Rusia yang melibatkan peluncuran proyektil yang "mirip senjata" tersebut menambah kewaspadaannya.

"Kita pada minggu ini telah diingatkan oleh adanya ancaman Rusia terhadap keamanan nasional, khususnya setelah tes provokatif proyektil yang mirip senjata dari sebuah satelit, dan (tes, red) itu mengancam lalu lintas luar angkasa yang damai," kata Wallace dalam kolomnya di koran The Sunday Telegraph seperti dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Antaranews.com

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesty Dinilai Miliki Nasib Asrama yang Sama, Rizky: Nyaman, Kita Lihat Saja Nanti

Wallace juga menambahkan bahwa China juga menebar ancaman yang sama terhadap Inggris.

"China, juga, mengembangkan senjata luar angkasa yang merusak dan dua negara itu meningkatkan kekuatan mereka. Langkah demikian menunjukkan betapa pentingnya evaluasi terhadap kebijakan yang saat ini ditempuh pemerintah (Inggris)," kata dia.

Ketegangan antara Inggris dan Rusia memuncak dalam beberapa pekan terakhir. Otoritas di London menjatuhkan sanksi baru terhadap Moskow karena mencurigai sejumlah warga Rusia berupaya ikut campur dalam pemilihan umum tahun lalu.

Baca Juga: Viral!, Seorang Pria Nekat Gunakan Masker di Selangkangan di Oxford Street

Inggris juga menuding Rusia berusaha meretas informasi mengenai pengembangan vaksin.

Dalam kesempatan terpisah, Inggris pada Senin pekan ini mengumumkan pihaknya akan menunda kerja sama ekstradisi dengan China terkait penetapan undang-undang keamanan baru di Hong Kong.

Perdana Menteri Boris Johnson pada awal Juli 2020 juga memerintahkan penghentian keterlibatan perusahaan teknologi asal China, Huawei Technologies, dari seluruh pengembangan jaringan 5G di Inggris sampai akhir 2027.

Baca Juga: Mengenal Mobil Mustang Mach-E Bertenagakan Hingga 1.400 Tenaga Kuda

China menuding Inggris sebagai kaki tangan Amerika Serikat. Sebelum ada kemelut dua pihak, Inggris pernah menginginkan China sebagai sumber utama investasi sejumlah proyek infrastruktur Inggris.

Surat kabar The Mail on Sunday memberitakan PM Johnson berencana mempelajari kembali UU makar Inggris demi mengantisipasi ancaman China dan Rusia.

Langkah itu kemudian akan ditindaklanjuti dengan penyusunan UU Makar baru, penetapan UU Spionase baru dan revisi UU Rahasia Negara.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x