Kekuatan Nuklir China Semakin Meningkat, Perwira Tinggi AS Akui Takut

- 3 Agustus 2020, 16:45 WIB
Ilustrasi nuklir.*
Ilustrasi nuklir.* /pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI - China terus mengembangkan program senjata nuklirnya, seiring dengan ambisi besarnya menjadi salah satu kutub kekuatan dunia.

Sejumlah rudal balistik dengan hulu ledak nuklir terus dibuat China, tanpa halangan berarti. Termasuk, kekuatan raksasa lainnya, Amerika Serikat (AS).

Dalam berita sebelumnya, Amerika senantiasa berupaya menarik China ke dalam perjanjian program nuklir. Dalam laporan yang dikutip dari Defense News pada 23 Mei 2020 lalu, utusan Amerika, Marshall Billingslea, sempat mendesak Rusia agar membujuk China untuk masuk dalam pakta kontrol senjata nuklir, NEW START.

Baca Juga: Berikut Peringkat Maknae K-Pop Terbaik Tahun 2020 Jungkook Salah Satunya

Kendati demikian, kabarnya permintaan Amerika ini ditolak mentah oleh Rusia. Kemudian dalam laporan 25 Juli 2020 lalu, Rusia kembali menyatakan sikap untuk mendukung China sebagai sekutunya.

Semakin meningkatnya kekuatan nuklir China, membuat Amerika sangat khawatir. Sederet pernyataan bahkan diutarakan oleh sejumlah perwira tinggi Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces).

Yang terbaru, kembali, seorang perwira tinggi militer Amerika membeberkan ketakutan negaranya.

Baca Juga: LOKER BANYUWANGI : Lowongan Pekerjaan di PT COBRA DENTAL INDONESIA

Adalah Laksamana Charles Richard, Panglima Komando Strategis Angkatan Bersenjata AS, yang mengakui peningkatan signifikan senjata nuklir China.

Tak cuma China, Richard menganggap bahwa senjata-senjata nuklir China adalah ancaman lain setelah Rusia. Dan yang mengejutkan, Richard mengaku bahwa Amerika baru pertama kali menghadapi dua ancaman sekaligus dari dua negara yang kekutannya setara.

"Untuk pertama kalinya, Amerika akan menghadapi dua pesaing nuklir dengan kemampuan yang sebanding, yang harus Anda halangi (dengan cara) yang berbeda. Kami harus siap menjawabnya (tantangan)" ucap Richard dikutip dari Warta Ekonomi.

Baca Juga: Terdengar Suara Ledakkan dari Mako Brimob, Warga Sekitar Sempat Terkejut

Baca Juga: Terdengar Suara Ledakkan dari Mako Brimob, Warga Sekitar Sempat Terkejut

Baca Juga: Terdengar Suara Ledakkan dari Mako Brimob, Warga Sekitar Sempat Terkejut

Dalam artikel yang dipublikasikan Warta Ekonomi berjudul "Perwira Tinggi AS Akui Takut Rudal Nuklir China, Salah Langkah?," Richard sepertinya tahu bahwa China akan segera merampungkan sejumlah prorgam triad nuklir yang terdiri dari senjata berbasis darat, laut, dan udara.

Salah satu yang kabarnya membuat Amerika sangat khawatir adalah peswat pembom siluman Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF), Xian B-20, yang diprediksi bakal memasuki masa tugas pada 2025 mendatang.

"Mereka (China) akan selesai membangun triad nuklir yang sebenarnya untuk pertama kalinya, dengan menambahkan kemampuan strategis untuk kaki udara mereka," kata Richard.

Saat ini, China memiliki sederet rudal balistik nuklir antar-benua baik dari platform peluncuran darat (ICBM) dan laut (SLBM). Beberapa diantaranya adalah Dongfeng DF-41, Dongfeng DF-5A, Dongfeng DF-31A, Dongfeng DF-3A, JL-1, dan JL-2.***

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x