Inggris dan Prancis Bekerjasama Untuk Menutup Rute Migran

- 12 Agustus 2020, 08:15 WIB
PENEMU asal Prancis Franky Zapata tiba di Dover, Inggris dengan menggunakan Flyboard dalam upaya kedua kali menyeberangi Selat Inggris, dari Sangatte ke Dover, Inggris, Minggu, 4 Agustus 2019.*/REUTERS
PENEMU asal Prancis Franky Zapata tiba di Dover, Inggris dengan menggunakan Flyboard dalam upaya kedua kali menyeberangi Selat Inggris, dari Sangatte ke Dover, Inggris, Minggu, 4 Agustus 2019.*/REUTERS /

Banyak migran yang berupaya mencapai inggris raya berasal dari Afghanistan, irak, Iran, suriah dan negara-negara di afrika, melarikan diri dari kemiskinan, penganiayaan atau perang.

Baca Juga: Super Junior, EXO hingga Red Velvet akan Meriahkan Panggung A-Nation Online 2020

Beberapa memiliki peluang untuk mendapatkan tempat tinggsl, sementara yang lain, yang dianggap sebagai migran ekonomi ilegal, tidak mungkin diizinkan untuk tetap tinggal di Inggris.

Inggris telah meminta lebih banyak fleksibilitas pada apa yang disebut Peraturan Dublin Uni Eropa, yang saat ini mengatur pengembalian imigran tidak berdokumen.

Berbagai kelompok kejahatan terorganisir menawarkan bantuan kepada para migran untuk menyeberangi selat dengan biaya sekitar 500 pound (650 dolar), harian Sun melaporkan, dan menambahkan bahwa para penyelundup menawarkan perjanjian "anak-anak bebas".***

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x