RINGTIMES BANYUWANGI - Serangan di Gaza berlanjut selama tujuh malam berturut-turut ketika pesawat-pesawat tempur Israel menargetkan pos pengamatan Hamas.
Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Aljazeera, serangan itu dikatakan tentara Israel sebagai tanggapan atas serangan balon api Palestina di seberang perbatasan.
Serangan udara pada hari Selasa terjadi ketika pejabat keamanan Mesir yang sedang berkunjung berusaha untuk meredakan konflik yang terjadi.
Baca Juga: J-Hope BTS Donasikan 100 Juta Won untuk Anak Terdampak Covid-19
"Jet tempur dan pesawat [lainnya] menghantam infrastruktur bawah tanah milik Hamas di Jalur Gaza," kata pernyataan militer Israel, yang mengaitkan serangan itu dengan "balon peledak dan pembakaran yang diluncurkan dari Jalur Gaza ke Israel".
Sumber dan saksi keamanan Gaza mengatakan serangan pada hari Selasa menghantam pos pengintai Hamas di Rafah, daerah selatan wilayah itu dan Beit Lahia di bagian utara.
Ketegangan telah meningkat selama lebih dari seminggu, Israel menuduh Hamas menembakkan roket dan meluncurkan bundel balon melintasi perbatasan yang dilengkapi dengan alat pembakar atau bahan peledak.
Baca Juga: 5 Ide Bisnis Ini Menguntungkan untuk Para Wanita
Israel telah menutup penyeberangan barang Karem Abu Salem (Kerem Shalom) dengan Jalur Gaza, memberlakukan larangan penangkapan ikan di lepas pantai Gaza, dan melakukan serangan udara setiap malam selama tujuh malam.
Wilayah Palestina telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007, dengan Israel mengutip ancaman keamanan dari Hamas atas blokade darat, udara dan lautnya.