Network
RINGTIMES BANYUWANGI- Saat berkampanye di Oshkosh, Wisconsin, Presiden Trump mengumumkan pada hari Senin (17/08/2020) bahwa dia berencana untuk menyampaikan pidato penerimaan pencalonannya di Gedung Putih, meskipun itu tidak seharusnya digunakan untuk acara politik partisan.
Trump akan berpidato di depan pendukung Partai Republik di akhir Konvensi Nasional Partai Republik yang serba virtual Kamis depan, 27 Agustus, dalam pidatonya yang menunjukkan perjuangan epiknya selama empat tahun lagi berkuasa.
Kantor Penasihat Khusus AS memberi lampu hijau untuk berbicara dari Gedung Putih yang mengatakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden tidak harus mengikuti Hatch Act, undang-undang yang diberlakukan pada tahun 1939 melarang semua karyawan di cabang eksekutif pemerintah federal dari terlibat dalam aktivitas politik tertentu.
Baca Juga: Waktu Terbaik Mengenalkan Buku Pada Anak
Ketua DPR Nancy Pelosi (D-Calif.) Minggu lalu secara blak-blakan memperingatkan Trump untuk tidak mencoba menggunakan Gedung Putih. "Dia tidak bisa melakukan itu," sumpah Demokrat yang kuat.
Tetapi para kritikus menunjukkan bahwa latar belakang medan perang mungkin mengingatkan banyak orang Amerika tentang pertahanan presiden atas monumen para jenderal Konfederasi, yang berperang melawan Tentara Union yang menang dalam pertempuran Perang Saudara yang penting itu.
Kisah pidato RNC Trump yang tampaknya tidak pernah berakhir telah mencerminkan kontroversi seputar konvensi itu sendiri.
Baca Juga: Promo Indomaret Hari Ini 19 Agustus, Ada Katalog Super Hemat Mingguan
Pertama, direncanakan untuk Charlotte, di negara bagian ayunan di Carolina Utara. Tetapi Trump memutuskan untuk memindahkan seluruh obrolan karena kekesalan setelah gubernur Demokrat negara bagian itu memperingatkannya bahwa aturan jarak sosial dan mengenakan topeng akan diberlakukan untuk membatasi penyebaran COVID-19.
Trump memutuskan untuk memindahkannya ke Jacksonville, Florida, yang memiliki keuntungan memiliki walikota dan gubernur Republik yang lunak.
