Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Dilansir dari laman The Verge, Taiwan berencana untuk mengunci layanan streaming video dari raksasa teknologi China, Baidu dan Tencent.
Sedangkan, layanan semacam itu seolah-olah sudah ilegal di republik pulau yang memiliki pemerintahan sendiri, iQiyi Baidu dan WeTV Tencent saat ini beroperasi di bawah celah hukum yang memungkinkan mereka untuk bermitra dengan perusahaan lokal.
Saat ini, Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan mengatakan bahwa perusahaan Taiwan tidak akan dapat menyediakan layanan ini mulai 3 September.
Baca Juga: Kelompok Jokowi Mengatakan Ada 17 Menteri yang Direshuffle Dalam Waktu Dekat
Langkah tersebut menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi China menghadapi kesulitan yang semakin meningkat dalam mendorong ke pasar lain karena ketegangan geopolitik terus meningkat.
Presiden Trump telah melarang Tencen's WeChat dan memerintahkan ByteDance untuk melepaskan diri dari operasi TikTok AS, sementara India memblokir lusinan aplikasi China lainnya awal tahun ini.
China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, dan Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan sebagian besar dunia.
Baca Juga: Berikut Daftar Harga Mobil MPV Terbaik Mulai dari 100 Jutaan
Status politiknya yang kompleks berawal dari Perang Saudara Tiongkok, yang pada akhirnya menyebabkan partai Komunis mendirikan Republik Rakyat Tiongkok di daratan pada tahun 1949 dan partai Nasionalis mundur ke Taiwan. Saat ini, Taiwan diatur sebagai negara demokratis dengan sekitar 24 juta orang.
Itu menjadikannya pasar yang berpotensi signifikan bagi perusahaan China, meskipun efek larangan pada layanan Baidu dan Tencent sepertinya tidak terlalu merusak.
