Polisi Korea Selatan, Ha Tae-kyung mengatakan Kim Yo-jong membantu menjalankan rezim dengan mandat otoritas dari sang kakak.
Ia juga mengatakan telah terjadi 'pendelegasian kekuasaan' dan otoritas Kim Jong-un sebagai pemimpin negara secara rahasia telah 'dialihkan sedikit demi sedikit' kepada saudari perempuannya.
"Sehubung dengan keadaan Kim Jong-un delegasi kekuasaan disebutkan. Kim Jong-un masih memiliki kekuasaan absolut, tetapi dibandingkan dengan masa lalu, beberapa kewenangan telah dialihkan sedikit demi sedikit," ujarnya.
"Kim Yo-jong secara de facto adalah orang kedua," tambahnya.
Baca Juga: Kebijakan Anies Baswedan Bertolak Belakang dengan Ganjar Pranowo tentang Pembukaan Kembali Bioskop
Berbicara setelah rapat tertutup parlemen dengan Badan Intelijen Nasional di Korea Selatan, Ha Tae-kyung mengatakan 'tingkat stres yang tinggi' berasala dari peran Kim dalam memerintah negara tertutup adalah alasan di balik peralihan kekuasaan.
Dia mengatakan lebih banyak otoritas pada kebijakan ekonomi dan militer juga telah didelegasikan kepada beberapa pejabat senior lainnya, meskipun pada tingkat yang lebih rendah, mungkin untuk mengurangi ketegangan pada Kim Jong-un serta membantunya menghindari kesalahan apa pun.
Analis Cheong Seong-Chang mengatakan Kim Yo-jong mengambil alih tugas negara atas namanya, terutama pada Oktober 2014, ketika Kim Jong-un diketahui telah menjalani perawatan medis.
Dia dicopot dari politbiro pada April tahun lalu, tetapi diangkat kembali awal tahun ini.
Baca Juga: Segera Cek, Pendaftaran Nomor Rekening BLT Rp600 Ribu Tahap 2 Berakhir Besok