Kim Yo Jong Dikabarkan Menghilang, Begini Kondisi Pemerintahan di Korea Utara

- 30 Agustus 2020, 19:30 WIB
Kim Yo Jong.*
Kim Yo Jong.* /Reuters/Jorge Silva/

RINGTIMES BANYUWANGI  - Telah beredar kabar bahwa Kim Yo Jong, yaitu adik Kim Jong-un  menghilang dari hadapan publik.

Kabar itu tentunya memicu berbagai spekulasi benar atau tidaknya Kim Yo Jong menggantikan posisi sang kakak jadi pemimpin Korea Utara.

Dengan adanya berita tersebut para pengamat pun menilai jika Kim Yo Jong tengah bersembunyi.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di ZonaJakarta.com dengan judul Korea Utara Kosong Kepemimpinan, Kim Yo Jong Mendadak Menghilang

Baca Juga: Subsidi BLT Rp600 Ribu Tak Kunjung Cair? Segera Lapor Kesini

Diduga, Ia menyembunyikan diri saat kekuatan yang mampu menumbangkan kekuasaan dinasti Kim berada di dalam rezim.

Diketahui sudah sekitar satu bulan lamanya Kim Yo Jong menghilang dari hadapan publik.

Padahal beberapa hari terakhir Kim Jong Un telah memberikan mandat dimana sebagian kekuasaan pemerintah Korea Utara diserahkan kepada Kim Yo-jong.

Kim Jong Un sengaja melakukan hal ini untuk jaga-jaga jikalau kondisi kesehatannya semakin memburuk.

Baca Juga: 6 Langkah Memulai Ide Usaha Kreatif Cafe Tongkrongan Anak Muda

Seperti dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dikutip zonajakarta.com dari laman Express dan Pikiran Rakyat, Minggu (30/8/2020) terhitung Kim Yo-jong tak terlihat di depan umum sejak 27 Juli 2020 lalu.

Terakhir ia terlihat saat mendampingi sang kakak selama upacara militer yang menandai peringatan berakhirnya perang Korea.

Para pengamat menilai Kim Yo-jong sedang menghindari pusat perhatian agar tak terlalu terlihat mencolok saat mengambil banyak kekuasaan dari kakaknya.

Disisi lain paman mereka, Jang Song-thaek sebelumnya adalah salah satu toko paling kuat di Korea Utara dan menjadi pemimpin de facto.

Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini, Minggu, 30 Agustus 2020, Mulai Dari Shio Kuda Harapkan Hari Penuh Kesenangan

Hal itu terjadi karena kesehatan ayah mereka yang menurun sebelum kematiannya pada tahun 2011 silam.

Namun, pada Desember 2013 lalu, Jang secara tiba-tiba dituduh sebagai 'kontra-revolusioner', sehingga ia dicopot dari jabatan bahkan hingga dieksekusi.

Spekulasi itu kembali muncul saat Kim Yo-jong dikabarkan akan mengambil alih kekuasaan dari kakaknya pada awal tahun 2020 ini, di tengah kabar masalah kesehatan Kim Jong-un.

Kim Yo-jong diketahui telah memberikan pengaruh yang signifikan dalam pemerintahan Korea Utara.

Baca Juga: Berikut Doa Salat Istikharah Untuk Memilih Jodoh, Terjemahan dan Cara Melaksanakannya

Polisi Korea Selatan, Ha Tae-kyung mengatakan Kim Yo-jong membantu menjalankan rezim dengan mandat otoritas dari sang kakak.

Ia juga mengatakan telah terjadi 'pendelegasian kekuasaan' dan otoritas Kim Jong-un sebagai pemimpin negara secara rahasia telah 'dialihkan sedikit demi sedikit' kepada saudari perempuannya.

"Sehubung dengan keadaan Kim Jong-un delegasi kekuasaan disebutkan. Kim Jong-un masih memiliki kekuasaan absolut, tetapi dibandingkan dengan masa lalu, beberapa kewenangan telah dialihkan sedikit demi sedikit," ujarnya.

"Kim Yo-jong secara de facto adalah orang kedua," tambahnya.

Baca Juga: Kebijakan Anies Baswedan Bertolak Belakang dengan Ganjar Pranowo tentang Pembukaan Kembali Bioskop

Berbicara setelah rapat tertutup parlemen dengan Badan Intelijen Nasional di Korea Selatan, Ha Tae-kyung mengatakan 'tingkat stres yang tinggi' berasala dari peran Kim dalam memerintah negara tertutup adalah alasan di balik peralihan kekuasaan.

Dia mengatakan lebih banyak otoritas pada kebijakan ekonomi dan militer juga telah didelegasikan kepada beberapa pejabat senior lainnya, meskipun pada tingkat yang lebih rendah, mungkin untuk mengurangi ketegangan pada Kim Jong-un serta membantunya menghindari kesalahan apa pun.

Analis Cheong Seong-Chang mengatakan Kim Yo-jong mengambil alih tugas negara atas namanya, terutama pada Oktober 2014, ketika Kim Jong-un diketahui telah menjalani perawatan medis.

Dia dicopot dari politbiro pada April tahun lalu, tetapi diangkat kembali awal tahun ini.

Baca Juga: Segera Cek, Pendaftaran Nomor Rekening BLT Rp600 Ribu Tahap 2 Berakhir Besok

Kim Yo-jong memenangkan ketenaran menjelang KTT saudara laki-lakinya tahun 2019 dengan Presiden AS Donald Trump di Vietnam ketika upayanya untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik termasuk memegang asbak untuk pemimpin Korea Utara di stasiun kereta dalam perjalanannya.

Ketenarannya dalam kampanye melawan Korea Selatan tahun ini menyoroti peran kebijakan substantif yang lebih dari sekadar asisten Kim Jong-un.

Adik Kim Jong-un itu mengeluarkan pernyataan publik pertamanya untuk menyemprotkan kritik pada negara tetangga dan media pemerintah Korea Utara menggambarkannya sebagai peran pengambilan keputusan.

Dia menyebut Korea Selatan sebagai 'anjing yang menggonggong ketakutan' dalam pernyataan publik pertamanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu, 30 Agustus 2020, Gemini Akan Mendapat Kabar Baik

Analis Sung-Yoon Lee, seorang profesor di Sekolah Hukum dan Diplomasi Fletcher Universitas Tufts, mengatakan dia percaya kebangkitan Kim Yo-jong menjadi bagian dari strategi untuk memastikan stabilitas rezim.

"Jelas telah ada rencana darurat yang diluncurkan sejak awal Maret untuk mendukung kredensial Kim Yo-jong dan meminta dia, jika dan bila perlu, untuk merebut kendali kekuasaan jika Kim Jong-un menjadi tidak berdaya," ujarnya.

Kolonel AS yang diadili lagi, David Maxwell mengatakan Kim Yo-jong tetap menjadi kuantitas yang tidak diketahui tetapi bisa terbukti lebih brutal daripada saudara laki-lakinya jika dia mengambil alih kekuasaan.

"Spekulasi saya, mengingat reputasi dan sejarah keluarga dia akan memerintah dengan tangan besi," ungkapnya.***(Beryl Santoso/Zona Jakarta)

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x