Pasar saham Argentina pun sempat menurun hingga 50 persen. Kondisi tersebut termasuk kehancuran terbesar kedua yang dialami oleh negara manapun sejak 1950 silam.
Baca Juga: Muak Rajanya Suka Main Perempuan, Rakyat Thailand Hendak Gulingkan Kerajaan
Negara itu mengalami inflasi yang cepat saat harga melonjak dan Presiden Mauricio Macri dikalahkan dalam pemilihan utama.
7. Singapura
Singapura melaporkan bahwa ekonominya berkontraksi 3,3 persen pada kuartal kedua, pembalikan tajam dari pertumbuhan lebih dari 3 persen pada kuartal pertama.
Singapura menyalahkan perang perdagangan AS-Tiongkok atas masalahnya sebab ekonomi negara tersebut sangat bergantung pada ekspor.
Cukup banyak ekonom mengamati Singapura dan Korea Selatan sebagai indikator kuat untuk masa depan ekonomi global karena negara-negara ini berdagang dengan banyak negara lain, terutama Tiongkok dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Indonesia Diambang Resesi, Hingga Agustus APBN Defisit Senilai Rp500,5 Triliun
8. Korea Selatan
Perekonomian Korea Selatan menyusut 0,4 persen pada kuartal pertama tetapi naik 1,1 persen pada kuartal kedua. Namun para ahli menyebut bahwa kondisi tersebut tidak akan bertahan lama.