Ekonomi Jerman menyusut 0,1 persen pada kuartal kedua setelah anemia 0,4 persen pertumbuhan pada awal tahun.
Baca Juga: Video Mantan Istri Presiden Soekarno Sedang Duel Yu-Gi-Oh Jadi Perbincangan di Jepang
Kondisi yang dapat disebut sebagai resesi yakni mengalami pertumbuhan negatif selama dua kartal berturut-turut, yang hampir dialami oleh Jerman.
Sehingga memicu kekhawatiran resesi resmi pada akhir tahun 2020.
Jerman sangat bergantung pada mobil manufaktur dan barang industri lainnya untuk menggerakkan ekonominya.
2. Britania Raya
Kisah Inggris tampaknya mirip dengan Jerman sebab pertumbuhan menyusut hingga 0,2 persen di kuartal kedua setelah kinerja 0,5 persen yang lemah di kuartal pertama.
Baca Juga: Rakyat Timor Leste Sengsara, Jose Ramos Horta Malah Bawa-bawa Nama Mi Instan Indonesia
Di atas kesengsaraan manufaktur, Inggris telah melihat penurunan investasi sebagian besar karena ketidakpastian Brexit.
Jika Inggris meninggalkan Uni Eropa pada bulan Oktober 2020 tanpa kesepakatan, maka Brexit yang dikenal pula memiliki pendirian keras tersebut diperkirakan akan memasuki resesi.