"Latihan tersebut, dengan integrasi efektif dari beberapa kekuatan tempur baru, meningkatkan kemampuan tempur sebenarnya dari pasukan dalam pendaratan bersama dan serangan tiga dimensi," tulis laporan CCTV, dikutip oleh ringtimesbanywuangi.com dikutip dari Pikiran-rakyat.com dari Express.
Baca Juga: Duka Cita Citata, Sang Asisten Meninggal Dunia
Pihak Beijing diketahui terus meningkatkan latihan militernya karena memandang Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok daratan dan ingin menyatukannya kembali meski dengan cara paksaaan.
Di saat Tiongkok melakukan latihan tersebut, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mendesak Beijing untuk mengadakan 'dialog yang bermakna'.
Berbicara pada perayaan Hari Nasional, Tsai mencela kebuntuan Selat Taiwan yang cukup menegangkan dan mendesak Beijing untuk menemukan resolusi damai.
"Selama otoritas Beijing bersedia menyelesaikan antagonisme dan meningkatkan hubungan lintas selat, sementara paritas dan martabat dipertahankan, kami bersedia bekerja sama untuk memfasilitasi dialog yang bermakna," kata Tsai.
Baca Juga: Jangan Malu! Ladang Surga Menanti Jika Istri Mengajak Suami Terlebih Dahulu
Diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya, Menteri Pertahanan Taiwan Yen De-fa mengatakan pihaknya telah menghabiskan dana hampir 900 juta dolar AS atau setara Rp13 triliun untuk mengacak-acak dan melawan serangan angkatan udara Tiongkok.
Zhu Fenglian selaku juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing mengatakan Tsai memiliki pemikiran konfrontatif dan permusuhan.
"Kemerdekaan Taiwan adalah jalan buntu, sementara konfrontasi tidak akan membawa hasil," kata Zhu Fenglian.