Hati-hati Jika Joe Biden Menang Pemilu AS, Kabarnya di Indonesia Akan Ada Isu Ini

- 4 November 2020, 20:30 WIB
Hati-hati Jika Joe Biden Menang Pemilu AS, Kabarnya di Indonesia Akan Ada Isu Ini
Hati-hati Jika Joe Biden Menang Pemilu AS, Kabarnya di Indonesia Akan Ada Isu Ini /Instagram Joe Biden/

RINGTIMES BANYUWANGI – Dampak secara langsung memang tidak langsung dirasakan oleh Indonesia akibat adanya Pemilu AS.

Akan tetapi, aspek strategis dimiliki oleh pemilu ini untuk menentukan ekonomi dunia.

Calon presidennya datang dari dua partai yang berbeda. Donald Trump dari Partai Republik yang cenderung isolasionis. Sedangkan Joe Biden dari Partai Demokrat cenderung internasionalis. 

Dikutip RINGTIMES BANYUWANGI dari RINGTIMES BALI melalui laman RRI tercatat bahwa,Biden berjanji untuk mengatasi sengketa perdagangan dengan China secara multilateral melalui WTO.

Baca Juga: ShopeePay dan Kitabisa.com Sinergi untuk Bantu UMKM Pulih Saat Pandemi

Selain itu, faktor calon wakil presiden Kamala Harris maka AS kemungkinan kembali memandang secara khusus Asia seperti era Barrack Obama. 

Biden bisa lebih menguntungkan Indonesia terutama dalam kaitan Laut China Selatan yang dalam beberapa tahun ini agresif diusik China. 

Berita ini sebelumnya telah terbit di Ringtimes Bali dengan judul Bersiap, Indonesia Akan Alami Ini Jika Joe Biden Menang Pemilu AS

Namun isu hak asasi manusia (HAM) dan keseteraan yang menjadi trademark Demokrat bisa bermasalah bagi Indonesia

Sedangkan Trump jika kembali ke gedung putih dia akan melanjutkan perang dagang dengan China.

Baca Juga: 6 Makanan yang Berpotensi Memicu Kanker, Daging Panggang Salah Satunya

Bea masuk tinggi bagi produk impor akan memberatkan investor asing yang memiliki pabrik di China. Ini membuat mereka terpaksa melirik negara lain.

Jika Trump menang, maka pasar keuangan domestik Indonesia akan lebih tertekan jika dibandingkan dengan Joe Biden yang menang.

Trump lebih membiarkan negara lain mengurusi diri sendiri, sebaliknya Biden bakal mengajak serta negara lain dalam menyikapi China. 

Sementara itu, data ekspor Indonesia ke Amerika tercatat Indonesia merupakan mitra dagang ke-50. 

Baca Juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari Oleh Penderita Asam Lambung

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan September 2020 surplus US$2.44 miliar untuk kelima kalinya tahun ini sejak Mei 2020. 

Lima produk ekspor andalan, pakaian, hasil karet, alas kaki, produk elektronik dan furnitur.

Presiden Donald Trump akhirnya memperpanjang fasilitas sistem tarif GSP yang merupakan fasilitas perdagangan pembebasan tarif bea masuk kepada negara-negara berkembang.*** (I GA Putu Yuliana Dewi/Ringtimes Bali)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Ringtimes BALI (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x