Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Pada saat kampanye Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020 lalu, Donald Trump pernah mengatakan mungkin dirinya akan meninggalkan Amerika Serikat (AS) jika kalah dari Joe Biden.
“Bisakah anda membayangkan jika saya kalah? Saya tidak akan merasa baik-baik saja. Mungkin saya harus meninggalkan negara ini, saya tidak tahu,” ujarnya saat berkampanye.
Ungkapan Trump tersebut ia sampaikan ketika menggelar kampanye di depan pendukungnya di Georgia.
Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1
Meskipun saat ini hasil menentukan bahwa akhir Pilpres AS 2020 dimenangi oleh Biden, tetapi kursi kepresidenan belum dinyatakan secara resmi.
Biden dinyatakan sebagai pemenang karena mampu melampaui batas suara electoral, dari hasil tersebut Trump tidak serta-merta menerima kekalahannya.
Bahkan setelah pengumuman hasil perolehan suara, Trump menduga terdapat kecurangan yang dilakukan oleh tim perhitungan suara.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyat-Pangandaran.com dengan judul 5 Negara yang Diisukan Bakal Dihuni Trump Usai Kabur dari AS Gegara Biden, Korea Utara Termasuk
Akan tetapi, jika Trump benar-benar kalah dan akan menepati janjinya untuk meninggalkan AS, dikutip dari Independent beberapa negara ini akan menjadi tujuannya yaitu:
Skotlandia
Di Skotlandia Trump diketahui memiliki setidaknya dua resort golf yaitu Trump International Golf Links Aberdeen dan Trump Turnberry yang telah menerima sekitar £250.000 atau Rp4,6 miliar selama empat tahun terakhir.
Ibu Trump, Mary Trump juga berasal dari Skotlandia dan menghadapi penentangan untuk membangun Trump International Golf Links di garis pantai Aberdeenshire hingga akhirnya disetujui pada 2008.
Baca Juga: 3 Makanan Rendah Kalium yang Baik Untuk Penderita Sakit Ginjal, Wajib Sedia di Rumah
Kanada
Meskipun Trump dan perdana menteri Kanada Justin Trudeau memiliki hubungan yang buruk tapi Kanada mungkin bukan pilihan yang buruk untuk menjadi tempat tinggal Trump.
Kanada disebut sebagai salah satu negara terbaik, hal ini karena negara tersebut dikenal dengan keramahannya dan terbuka menerima para migran.
Selain itu, pendidikan dan pekerjaan juga akan terjamin di sana.
Rusia
Hubungan persahabatan Trump dengan presiden Rusia Vladimir Putin sudah bukan rahasia lagi bahkan badan-badan intelijen AS telah menyimpulkan bahwa Rusia ikut terlibat dalam pemilihan presiden Trump pada 2016.
Baca Juga: Timor Leste Diprediksi Bangkrut di Tahun 2027, Gara-gara Biayai Orang-orang PBB
Sehingga dengan Trump pindah ke Rusia dapat menghabiskan waktu lebih banyak dengan pemimpin yang sejak 2007 dia kagumi saat Putin menjadi ‘Man of the Year’ menurut majalah Time.
Tiongkok
Meskipun hubungan AS dan Tiongkok kerap memanas karena persaingan bahkan Trump menggambarkan Tiongkok sebagai musuh tapi Trump telah memuji kecerdasan pemimpin Tiongkok Xi Jinping dalam beberapa kesempatan.
Selain itu, perusahaan Trump sudah memiliki rekening bank di Tiongkok dan dilaporkan membayar pajak lebih besar di sana dibandingkan di Amerika atas penghasilannya sebagai presiden AS.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta dan Karier Hari Ini, Jumat, 13 November 2020
Hubungan antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sempat memanas selama empat tahun terakhir tapi sekarang berubah dari musuh menjadi teman.
Permusuhan tersebut dimulai dengan penghinaan serta ancaman dan semuanya mereda pada 2018.
Bahkan Kim dan Trump mengadakan pertemuan beberapa kali dan tahun lalu fokus mengenai pembahasan denuklirisasi, tapi diskusi terhenti karena AS menolak untuk mencabut sanksi sampai Korea Utara sepenuhnya meninggalkan program nuklirnya.
Baca Juga: Jadwal Acara TRANS TV dan TRANS 7 Hari Ini, Jumat 13 November 2020
Namun, tahun ini pemimpin Korea Utara menerima ucapan selamat ulang tahun dari Trump yang dianggap sebagai upaya untuk memperbaiki lagi hubungan keduanya.***(Mela Puspita/Pikiran Rakyat Pangandaran)
