“Ini isinya daging ya bu. Bukan tape,” kelakar Agung kepada penerima daging hewan kurban. Hal ini merupakan bentuk ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar setiap individu bisa bergerak bersama untuk lebih peduli mengurangi produksi sampah dan mengelola sampah harian, khususnya sampah plastik lebih baik lagi.
“Intinya kita berusaha untuk tidak memakai bahan plastik”tegasnya.
Baca Juga: Inilah Shourtcut Visual Studio Code Yang Harus Kamu Ketahui
Agung menambahkan pihaknya telah konsisten dalam beberapa tahun terakhir ini memakai besek bambu sebagai wadah daging qurban.
“Ini gerakan kita bersama dan kita harus memulainya dari diri sendiri”, pungkas Agung.
Sementara itu, Mak Atun 85 tahun warga sekitar mengaku senang mendapatkan daging kurban dari Bpk . Agung.
Baca Juga: Cari Smartphone Gaming PUBG Smooth Extreme? Simak 5 Rekomendasi Termurahnya di Tahun 2020
Sehari sebelumnya dirinya mendapatkan jatah kupon antrean. Terkait wadah besek untuk daging kurban, Mak Atun menyebutnya sebagai sesuatu yang unik.
Sebab baru pertama kali dirinya mendapatkan daging kurban yang dibungkus dengan besek.
“Unik ya. Kalau dulu pakai tas kresek. Kalau sekarang pakai besek ini bagus. Selain ramah lingkungan juga bagus tidak bocor,” ujarnya.***