Janganlah Kamu Cenderung Kepada Orang-Orang Dzalim

23 April 2020, 19:30 WIB
/

RINGTIMES - Dzalim (Arab: ظلم, Dzholim) dalam ajaran Islam adalah meletakkan sesuatu/ perkara bukan pada tempatnya.

Orang yang berbuat dzalim disebut dzalimin dan lawan kata dari dzalim adalah adil.

Secara global makna kata dzalim yang kita kenal adalah segala sesuatu perbuatan jahat ataupun berbuat aniaya; baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri dan makhluk-makhluk yang lainnya.

 Baca Juga: Cegah Lemas Selama Puasa, Menu Sahur Kaya Protein Dapat Mencegahnya

Dalam syari’at agama Islam pengertian dzalim ini mengacu pada firman Allah yang berbunyi:

“Dan barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang yang dzalim”.(Al-Baqarah:229).

Karakteristik dari perbuatan kedzaliman ini cukup banyak.

 Baca Juga: Hilmar Farid: Saat Pandemi Waktu yang Tepat Terangi Dunia dengan Puisi

Tapi setidaknya pertama, mendustakan Allah SWT dan mendustakan kebenaran. Kedua, suka menipu.

Allah swt berfirman :

وَلَا تَرۡكَنُوٓاْ إِلَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ فَتَمَسَّكُمُ ٱلنَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِنۡ أَوۡلِيَآءَ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ

 Baca Juga: Buka Bra Saat Live IG, Tiga Siswi SMA Ini Diamankan Polisi

“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang dzalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS.Hud:113)

Ayat ini secara tegas memberikan garis batas bagi seorang muslim dan memberi bimbingan bagi orang-orang beriman, khususnya dalam menghadapi masa yang penuh dengan fitnah, ujian dan pemutar balikan fakta serta berbagai tipuan di dalamnya.

Para ahli bahasa memaknai kata الرُّكُون pada ayat di atas dengan makna cenderung atau merasa nyaman terhadap sesuatu.

 Baca Juga: Awas, Asam Lemak Jenuh Juga Terdapat Pada Minyak Kelapa

Ayat ini secara gamblang melarang kita untuk mendekati atau menjadi penjilat bagi orang-orang yang dzalim.

Artinya kita di cegah untuk jangan sampai rela dengan kedzaliman mereka dan enggan untuk menolak atau mengingkari perbuatan tersebut.

Dengan kata lain, jangan sampai kita memberi andil bantuan bagi perbuatan dzalim seseorang, walaupun kita tidak berbuat apa-apa tapi kerelaan kita terhadap kedzaliman seseorang menjadikan kita tergolong seperti mereka.

 Baca Juga: Pemerintah Mentransfer Uang Kartu Prakerja Rp 3,55 Juta Perorang

Al-Qur’an menggunakan kata الرُّكُون dalam ayat ini sebagai isyarat bahwa cenderung kepada orang dzalim saja dilarang apalagi mendekati atau membantu mereka.

Sedangkan kalimat “orang yang dzalim” dalam ayat ini tidak terbatas pada kedzaliman penguasa terhadap rakyatnya saja.

Tapi kita juga dilarang untuk mendekati mereka yang berbuat dzalim secara individual dengan merampas hak atau harta seseorang.

 Baca Juga: Google Duo Memiliki Fitur Terbaru? Mari Simak Berita Selengkapnya

Juga kepada mereka yang berbuat dzalim secara sosial dengan berbuat rasisme terhadap golongan tertentu atau keyakinan tertentu.

Intinya kedzaliman yang di maksud oleh ayat ini memiliki makna yang umum. Al-Qur’an ingin mengajak kita untuk tidak tunduk dihadapan kedzaliman penguasa tiran, juga tidak merasa nyaman bersama orang-orang yang terbiasa hidup dengan mendzalimi dan menginjak-injak hak orang lain.

Dihadapan orang-orang dzalim kita harus memiliki batas yang jelas. Kita harus memiliki ketegasan sikap bahwa kita tidak sependapat dan tidak setuju dengan kedzaliman yang mereka lakukan.

 Baca Juga: Dekap Dan Pelukanmu

Sebagian ulama’ pernah menjelaskan bahwa yang di maksud oleh ayat ini bahwa kita tidak boleh “cenderung” kepada orang lain adalah :

1. Jangan sampai hati kita rela dengan kedzaliman yang mereka lakukan, walaupun hal itu tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan kita.

2. Atau kita mau menutup-nutupi kejahatan dan kekejian orang-orang yang dzalim itu dihadapan orang lain dengan memuji-mujinya.

 Baca Juga: Meski Sedang Pandemi COVID-19 Batam tetap Ekspor Ikan ke Singapura

3. Atau dekat dan bergaul dengan mereka seakan tidak ada apa-apa dan mereka tidak berbuat kekejian kepada orang lain.

Dan pada akhir ayat di atas kita akan mendapati dua hasil yang berbahaya yang akan di rasakan oleh orang yang “cenderung” kepada orang yang dzalim.

1. Tidak akan mendapatkan pertolongan dan bimbingan dari Allah swt.

 Baca Juga: MUI Lombok Barat Berkomitmen Untuk Berjihad Lawan Virus Corona

2. Siksaan api neraka karena mereka menggabungkan diri bersama orang-orang yang dzalim.

فَتَمَسَّكُمُ ٱلنَّارُ …. ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ…

“Yang menyebabkan kamu disentuh api neraka… Sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan….”

 Baca Juga: Anies Baswedan: Ramadhan Tahun Ini Mirip Zaman Nabi Muhammad

Seakan Allah ingin mengatakan kepada kita :

“Apabila kalian rela terhadap perbuatan orang-orang yang dzalim dan kalian berjalan, berkumpul dan bergaul dengan mereka, lalu kalian membantu mereka dalam melakukan kebatilan, maka Allah swt tidak akan pernah memberikan pertolongan bagi kalian di dunia dan akan memberikan siksaan yang pedih di akhirat. Bahkan kalian akan di biarkan untuk terhina dan di kuasai oleh musuh.

 Baca Juga: Masa Isolasi, Jangan Takut Tidak Berolah Raga, Cukup Di Rumah Dengan Cara Menyapu

Dan inilah kondisi yang di alami umat di zaman ini. Dimana mereka rela dengan kedzaliman yang di lakukan para penguasa tiran di seantero dunia ini.

Maka tentu mereka akan jauh dari pertolongan Allah dan menjadi hina dan dipermainkan oleh musuh.

 Baca Juga: Pemerintah Resmi Melarang Mudik saat Ramadhan Maupun Idul Fitri

Editor: Dian Effendi

Sumber: hajinews.id

Tags

Terkini

Terpopuler