Berikut Adab yang Harus Dilakukan Wanita terhadap Diri Sendiri Menurut Imam Al-Ghazali

13 Agustus 2020, 21:05 WIB
ilustrasi adab wanita muslimah terhadap diri sendiri menurut imam Al-Ghazali /Popi Siti Sopiah/

RINGTIMES BANYUWANGI - Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, hal. 442-443) menjelaskan tentang adab perempuan terhadap dirinya sendiri sebagai berikut:

آداب المرأة في نفسها: أن تكون لازمة لمنزلها، قاعدة في قعر بيتها، ولا تكثر صعودها ولا اطلاعها الكلام لجيرانها، ولا تدخل عليهم إلا في حال

يوجب الدخول، تسر بعلها في نظره، وتحفظه في غيبته، ولا تخرج من بيتها، وإن خرجت فمتخبئة تطلب المواضع الخالية، مصونة في حاجاتها،

بل تتناكر ممن يعرفها، همتها إصلاح نفسها، وتدبير بيتها، مقبلة على صلاتها وصومها، ناظرة في عيبها، متفكرة في دينها، مديمة صمتها، غاضة

طرفها، مراقبة لربها، كثيرة الذكر له، طائعة لبعلها، تحثه على طلبه الحلال، ولا تطلب منه الكثير من النوال؛  ظاهرة الحياء، قليلة الخناء، صبورة

شكورة، مؤثرة في نفسها، مواسية من حالها وقوتها. وإذا استأذن بابها صديق لبعلها، وليس بعلها حاضرًا، لم تستفهمه، ولا في الكلام تعاوده، غيرة

منها على نفسها وبعلها منه.

Artinya, “Adab perempuan terhadap dirinya sendiri, yakni: selalu berorientasi rumah, duduk di dalam rumah, tidak memanjat-manjat dan tidak berbicara kepada para tetangga, tidak masuk ke rumah tetangga kecuali keadaan memaksa, menyenangkan suami bila dipandang, menjaga kehormatan suami bila ditinggal pergi, tidak meninggalkan rumah dan apabila keluar hendaknya tidak mencari tempat yang sepi, menjaga diri dalam memenuhi kebutuhan tetapi menghindari orang-orang yang mengenalnya demi kebaikan diri sendiri, mengurus rumah, menunaikan shalat dan puasa, mengoreksi diri sendiri, memikirkan agamanya, selalu diam, menundukkan pandangan matanya, merasa diawasi Tuhan, banyak dzikir kepada Allah, taat kepada suami, menganjurkan suami mencari rezeki yang halal dan tidak menuntutnya berpenghasilan melibihi batas pencapaiannya, menampakkan sikap malu dan meminimalisasi kata-kata yang tak sopan, sabar dan selalu bersyukur, menjadi contoh dalam diri sendiri, menerima keadaan dan kekuatan diri sendiri, jika seorang teman suami minta diizinkan masuk rumah, sementara sang suami tidak ada, sebaiknya tidak usah dihiraukan dan jangan membiasakan berbicara dengannya, demi menghindari rasa cemburu diri sendiri dan suami.”

Baca Juga: Faedah Surah Maryam bagi Wanita Hamil yang Hendak Melahirkan

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari NU Online, dari kutipan di atas, dapat diuraikan kesembilan belas adab perempuan terhadap dirinya sendiri sebagai berikut: 

1. Selalu berorientasi rumah.

Baik buruknya keluarga sangat dipengaruhi oleh keterlibatan perempuan dalam urusan rumah tangga. 

Sehingga, wanita yang baik adalah wanita yang tetap mengutamakan urusan rumah sebelum urusan luar.  

2. Duduk di dalam rumah dan tidak memanjat-manjat serta tidak berbicara kepada para tetangga.

Di dalam rumah perempuan hendaknya duduk atau beraktvitas di tempat yang sesuai.

Sehingga, ia tetap menjaga martabat diri sendiri dan keluarga, terutama suami.

3. Tidak masuk ke rumah tetangga kecuali keadaan memaksa.

Agama mengajarkan untuk menjaga diri dari lawan jenis yang bukan mahrom.

Sehingga, dianjurkan bagi wanita muslimah agar tidak masuk ke rumah tetangga, guna menjaga diri dari hal yang tidak diharapkan, seperti fitnah, ghibah, dll.

Baca Juga: Siapakah Orang Paling Pelit Menurut Rasulullah SAW? Berikut Keutamaan Salawat

4. Menyenangkan suami daat dipandang

Penampilan fisik yang bersih dan terawat, cara berdandan yang menarik, bau badan yang segar, dan tutur kata yang santun pasti membuat suami senang melihatnya. Hal ini sebaiknya selalu diupayakan agar suami betah di rumah dan tidak mencari-cari alasan untuk keluar rumah. 

5. Menjaga kehormatan suami bila ditinggal pergi.

Seorang istri hendaknya dapat menjaga nama baik suami dengan cara menjaga akhlaknya sendiri sebaik mungkin. 

Ia pun tidak diperkenankan menceritakan aib rumah tangganya terhadap orang lain.

6. Tidak meninggalkan rumah, dan apabila keluar hendaknya tidak mencari tempat yang sepi.

Meninggalkan rumah tanpa ada keperluan yang jelas tidak sebaiknya dilakukan. Jika memang ada perlu, hendaknya dapat menghindari tempat-tempat sepi agar lebih terjamin keamanan dan keselamatannya dari hal-hal yang merugikan diri sendiri, atau buruk secara moral ataupun hukum. 

Baca Juga: Kontroversi Kebijakan Kamala Harris 2: Perihal Legalisasi Pernikahan Sesama Jenis bagi LGBTQ+

7. Menjaga diri dalam memenuhi kebutuhan tetapi menghindari orang-orang yang mengenalnya demi kebaikan diri sendiri. 

Jika memang harus berkomunikasi dengan orang lain, maka cukup seperlunya saja.  

8. Mengurus rumah.

Apalagi jika sudah menjadi kesepatan dengan pihak suami bahwa urusan pekerjaan rumah tangga adalah tanggung jawabnya.

Jika demikian halnya, maka perempuan sebaiknya merasa nyaman di rumah agar semua tugas dan tanggung jawabnya dapat terlaksana dengan baik.   

Baca Juga: Kontroversi Kebijakan Kamala Harris I: Seputar Legalisasi Aborsi dan Planned Parenthood

9. Menunaikan shalat dan puasa.

Ibadah kepada Allah baik berupa shalat maupun puasa harus dilaksanakan sesibuk apapun.

10. Mengoreksi diri sendiri.

Mengevaluasi diri untuk menemukan kesalahan dan kekurangan diri sendiri adalah suatu hal yang positif apabila diikuti dengan kesediaan memperbaiki. 

11. Selalu diam.

Penting bagi wanita untuk menjaga lisan dan gerak fisik yang justru mendukung suasana aman dan tenang baik di dalam maupun di luar rumah. 

12. Menundukkan pandangan matanya.

Tatapan mata perempuan terhadap lawan jenisnya sering kali dimaknai macam-macam. Oleh karena itu agar tidak menimbulkan fitnah, maka perempuan hendaknya senantiasa menundukkan pandangannya. 

Baca Juga: Minumlah Air Hangat di Pagi Hari dan Rasakan Manfaatnya

13. Merasa diawasi Tuhan.

Menghadirkan Tuhan dalam setiap gerak dan nafas merupakan hal yang sangat baik.

Hal ini tentu akan menjadikan diri sendiri selalu merasa diawasi oleh Allah subhanhu wata’ala sehingga tidak berani berbuat macam-macam yang tercela dan bertentangan dengan syariat. 

14. Banyak dzikir kepada Allah.

Dzikir kepada Allah, misalnya menyebut asma-Nya, membaca kalimah thayyibah, istghfar, dan sebagainya, bisa dilakukan oleh perempuan kapan saja sebab tidak mensyaratkan suci dari hadats kecil ataupun besar.

15. Taat kepada suami.

Taat kepada suami sekaligus menghormatinya tidak saja merupakan kewajiban secara hukum tetapi sekaligus secara moral.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Daun Tapak Kuda dan Efek Sampingnya

Jika perintah suami bertentangan dengan syariat, seorang istri tentu boleh mengingatkan tetapi tetap harus dengan cara yang baik agar mendaptkan respons yang baik pula.

16. Menganjurkan suami mencari rezeki yang halal dan tidak menuntutnya berpenghasilan melibihi batas pencapaiannya.

Mencarikan nafkah untuk keluarga adalah kewajiban suami.

Baca Juga: Bagi Anda yang Tidak Menyukai Teh, Coba Kenali Manfaatnya

Apabila pekerjaannya tidak halal, maka seorang istri hendaknya dapat mendorong suami untuk segera beralih pekerjaan.

17. Menampakkan sikap malu dan meminimalisasi kata-kata yang tak sopan, bersabar dan selalu bersyukur, bertindak sebagai teladan, menerima keadaan dan kekuatan diri sendiri.

18. Jika seorang teman suami minta diizinkan masuk rumah, sementara sang suami tidak ada, sebaiknya tidak usah dihiraukan dan jangan membiasakan berbicara dengannya, demi menghindari rasa cemburu diri sendiri dan suami.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id

Tags

Terkini

Terpopuler