4 Posisi dan Pola Tidur Terbaik Menurut Islam yang Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Oktober 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi orang tidur nyenyak. /Unsplash/Vladislav Muslakov

RINGTIMES BANYUWANGI - Pernahkah Anda mendengar bahwa tidur juga memiliki adab yang dianjurkan oleh Allah SWT?

Islam merupakan agama yang memiliki banyak aturan dan tentunya aturan-aturan tersebut memiliki banyak alasan. Alasan utamanya adalah untuk memberikan yang terbaik bagi umat-Nya.

Bukan hanya makan yang memiliki adab, seperti makan menggunakan tangan kanan dan juga sebagainya.

Tidur juga memiliki hak yang sama. Beberapa cara dan pola tidur terbaik disunnahkan oleh Allah SWT dan nyatanya itu adalah yang terbaik untuk kesehatan.

Baca Juga: 10 Peristiwa Penting Menjelang Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Salah Satunya Berhala Bersujud

Seperti yang dilansir oleh ringtimesbanyuwangi.com dari pecihitam.org, berikut adalah pola dan posisi tidur yang terbaik dan sangat bermanfaat untuk kesehatan.

1. Tidur Lebih Awal

Tidur pexels.com

Maksud dari tidur lebih awal adalah tidur di awal malam setelah melakukan sholat isya, yakni dengan tidak begadang. Hal ini dipertegas dengan hadits yang berbunyi sebagai berikut.

“Dibencinya tidur sebelum Isya’ karena dapat melalaikan pelakunya dari shalat isya’ hingga keluar waktunya, adapun bercakap cakap setelahnya yang tidak ada manfaatnya dapat menyebabkan tidur hingga shalat shubuh dan luput dari shalat malam”

Sedangkan hadist yang diriwayatkan Abu Barzah, dia berkata,

“Bahwasanya Rasulullah saw., tidak menyukai tidur sebelum Isya dan berbincang-bincang sesudahnya.” (HR. Bukhari)

Dan ternyata tidur yang dianjurkan Rasulullah SAW sangat berdampak bagi kesehatan butuh.

Seperti yang telah dibuktikan secara ilmiah bahwa saat malam adalah proses ekskresi hati dalam menetralkan racun, sehingga perlu kondisi dan kadaan yang tenang.

Maka dapat dipastikan jika kita begadang dalam artian setiap hari kita tidur di jam jam sebelasan keatas, maka kebiasaan ini akan berdampak pada penyakit kanker hati.

Baca Juga: Simak 4 Hikmah Dibalik Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

2. Menutup Pintu, Jendela dan Mematikan Lampu

Ilustrasi: Tidur. .*/Pexels/Ivan Oboleninov

Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,

“Matikanlah lampu-lampu di waktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian”

Alasannya tentu agar kita berjaga jaga dari mereka yang hendak melakukan kejahatan kepada diri kita. Dan hadist selanjutanya berbunyi,

“Janganlah kalian meningalkan api yang menyala ketika kalian tidur”

Lampu yang menyala ketika tidur juga memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan.

Seperti yang dikatakan oleh beberapa peneliti di Universitas Stanford di California, Amerika Serikat, yang menjelaskan bahwa cahaya lampu yang menyala saat tidur dapat mempengaruhi hormon dalam tubuh, mengganggu kesehatan mata, dan bahkan berisiko meningkatkan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

Tak hanya tidur diantara cahaya lampu dapat meningkatkan tingkat depresi.

Baca Juga: Intip 10 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2020, Cocok untuk Status Media Sosial

3. Tidur yang Miring ke Kanan

Tidur miring ke kanan PEXELS/Andrea Piacquadio

Hal ini berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwasanya,

“Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat kemudian berbaringlah ke sisi kanan”

Sehingga dari hadits diatas, selain adanya anjuran Bewudhu yang tujuannya selain untuk menyucikan diri tetapi juga sangat berdampak bagi kesehatan.

Tidur dengan posisi miring ke kanan sangat berdampak  bagi kesehatan seperti hasil studi yang dilakukan pada 2003 yang telah dimuat dalam The Journal of American College of Cardiologi yang pada  2011 lalu, bahwa tidur dengan posisi miring ke kanan bisa mengurangi risiko kegagalan fungsi jantung.

Baca Juga: 3 Jenis Sikap Sombong yang Diperbolehkan dan Manfaatnya Menurut Islam

4, Menghindari Posisi Tengkurap

Tidur tengkurap PEXELS/Andrea Piacquadio

Dan pola tidur Rasulullah yang terakhir ialah dengan menghindari posisi tengkurap, Hal ini disandarkan pada salah satu riwayat dari kisah seorang Ya’isy bin Thikhfah al Ghifari bahwasanya

“Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata, ‘Sesungguhnya tidur yang seperti ini di murkai Allah’. bapakku berkata, ‘Setelah aku melihat ternyata beliau adalah Rasulullah SAW‘.”

Larangan ini nyatanya sangat berpengaruh dengan kesehatan manusia.

Pasalnya, posisi tidur diatas perut akan mengakibatkan otot dada tidak dapat mengembangkan dada secara baik. Sehingga aliran oksigen tidak akan bekerja maksimal, dan bisa mengakibatkan sesak nafas.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Peci Hitam

Tags

Terkini

Terpopuler